Kamis, 15 September 2011

Membangun Usaha (Bagian 1)

Kegiatan usaha adalah mengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk dipergunakan semaksimal mungkin guna menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keberhasilan suatu usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber daya, fasilitas, pasar dan lain-lain, mengatur semua itu diperlukan manajemen yang baik.

Peran manajemen diawali dari memilih jenis dan bidang usaha yang akan dilakukan , karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kelanjutan dan keberhasilan suatu usaha. banyak usahawan pemula yang menentukan bidang usaha yang digelutinya tanpa perhitungan yang matang, sehingga seringkali usahanya mengalami kegagalan ditengah jalan. Menentukan bidang usaha tidak bisa hanya melihat keberhasilan orang lain yang telah menjalankannya.

Kalau usaha dilakukan karena ada iming-iming akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal yang kecil, apalagi jika tidak ada perhitungan dan cara melakukan yang jelas. Keputusan hanya diambil karena “Katanya” orang lain telah melakukannya dan berhasil.

Usaha juga tidak bisa karena secara produksi mudah dikerjakan atau dalam istilah manajemen disebut dengan Product Oriented. Dan mengabaikan permintaan pasar (cara menjual produk yang telah dihasilkan) sehingga sering kali pelaku usaha kesulitan dalam menjual produknya, kalaupun produk bisa dijual harganya sangat rendah dan menimbulkan kerugian.

Yang harus dilakukan oleh calon usahawan adalah melakukan analisa yang tepat, dengan mempertimbangkan aspek daya serap pasar (Market Oriented), sehingga pada saat usaha berproduksi, tidak akan kesulitan dalam pemasaran, dan produsen memiliki posisi tawar yang tinggi, sehingga dapat menentukan harga jual yang layak.

Usahawan yang berhasil, harus memiliki pandangan jauh kedepan, sehingga mampu memproyeksikan (memperkirakan) prospek suatu usaha. sehingga dia mampu memperkirakan apakah suatu usaha dilakukan untuk jangka pendek, jangka menengah atau dalam jangka panjang. Suatu bidang usaha pada saat sekarang memberikan keuntungan besar, akan tetapi belum tentu pada satu tahun kedepan masih memberikan keuntungan. Begitupun sebaliknya suatu usaha saat ini tidak dilirik orang karena dianggap aneh dan tidak lajim dilakukan, akan tetapi bisa jadi satu tahun kedepan dapat memberikan keuntungan yang cukup besar.

Usahawan sejati, bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam melakukan tindakan, dan mereka selalu berada dalam garis depan. Orang lain baru merencanakan, mereka sudah mengerjakan. Atau bisa jadi orang lain baru mau mulai dia sudah siap untuk berhenti dan mengerjakan usaha lain yang lebih prospektif. Sehingga keuntungan yang diperoleh bisa maksimal. Dan bisa menghindari resiko kerugian karena harga jual rendah dan bahkan barang hasil produksi tidak laku dijual.

Pada sepuluh tahun yang lalu budi daya lele dumbo, sangat menguntungkan, karena pada saat itu pelaku usaha peternakan lele dumbo sangat jarang sehingga persaingan sangat kecil., Tetapi saat sekarang usaha ini memiliki keuntungan yang sangat tipis, bahkan sering terjadi kerugian, baik karena harga jual yang rendah ataupun kegagalan dalam produksi.

Usahawan sejati yang memiliki pandangan kedepan yang sebelumnya merintis peternakan lele dumbo, sekarang beralih ke produksi pakan lele, karena dengan berjamurnya peternak lele, prospek usaha pakan lele cerah dan memberikan keuntungan yang cukup besar. Disamping itu, mereka juga menyediakan bibit lele yang secara ekonomis jauh lebih menguntungkan dari pada usaha pembesaran lele.

Pada waktu tertentu bisa terjadi usaha pembuatan pakan lele juga akan mengalami penurunan dan tidak layak lagi dilakukan. Juga akan terjadi pada usaha pembibitan lele. Bagi usahawan sejati hal ini sudah dapat memprediksi jauh hari sebelum terjadi. Sehingga pada saat orang lain baru akan memulai untuk membuat pakan lele karena dianggap menguntungkan saat ini, dia sudah beralih ke usaha lain yang lebih menguntungkan.

Waktu memulai usaha juga memegang peranan penting dalam memperoleh keuntungan, terutama pada usaha pertanian tanaman berumur pendek. Penentuan waktu tanam akan sangat berpengaruh terhadap harga jual. sebagai contoh adalah pada waktu produksi tomat melimpah, harga jual ditingkat petani jatuh hingga Rp. 400 per kg, tetapi pada saat produksi kurang sedangkan permintaan tetap, harga tomat ditingkat petani bisa mencapai Rp. 4.000. Begitupun dengan sayuran lainnya, seperti cabe keriting, cabe rawit, kubis, dan lain-lain.

Juga terjadi pada tanaman jagung manis, seringkali petani tradisional, melakukan penanam jagung manis secara serempak. Alasanya adalah agar bisa menanam jagung dua kali pada saat musim hujan, karena pada musim kemarau tanah tidak bisa ditanami. Padahal harga jagung manis pada saat produksi melimpah hanya Rp. 400 per kg, sedangkan harga pokok mencapai Rp. 500 per kg, sehingga bukannya mendapat keuntungan malah kerja keras hanya menghasilkan kerugian. Mungkin saja kerugian penanaman pertama bisa ditutupi dari hasil panen penanaman kedua, itupun kalau mendapat keuntungan. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 3)

Usaha Peternakan

Peternakan rakyat sudah umum dilakukan oleh usahawan baik dalam sekala kecil, menengah maupun besar. Pada umumnya usahawan telah menguasai teknis peternakan, kalaupun belum, banyak buku yang memberikan gambaran yang lengkap. Untuk itu saya tidak akan membahas lebih dalam tenang tatalaksananya, tapi akan membahas dari segi manajemen saja.

Peternakan Lele Lokal

Lele lokal sekarang sudah jarang dan sangat sulit di cari. Padahal dari segi rasa jauh lebih lezat dari pada lele dumbo. Saya pernah mendapatkan lele lokal di sebuah pasar ikan di daerah Jawa Barat, ternyata harga lele lokal sangat mahal dan dijual per ekor bukan per kg. Satu ekor lele lokal ukuran kecil dijual dengan harga Rp. 5.000 sedangkan yang ukuranya lebih besar (sekitar 4-5 ekor per kg) dihargai Rp. 10.000 per ekor. Artinya bahwa harga per kilinya adalah Rp. 40.000 sampai dengan Rp. 50.000.

Sebetulnya lele lokal banyak dicari orang, karena rasa dagingnya yang sangat lezat tidak bisa dibandingkan dengan lele dumbo. Apalagi jika dipepes. Disamping itu orang banyak mencarinya untuk dijadikan ikan hias yang dipelihara dalam akuarium atau kolam depan rumah.

Pemeliharaan lele lokal saya kira tidak jauh berbeda dengan lele dumbo, tapi yang sulit adalah mencari bibitnya. Tapi di beberapa tempat masih bisa ditemukan, biasanya didaerah pegunungan, dimana lele lokal masih murni, belum terjadi penyilangan dengan lele dumbo. Apabila peternak memlliki beberapa pasang saja induk lele lokal, ini merupakan asset yang berharga karena apabila dari beberapa ekor lele tersebut biasa di kembang biakan, maka turunan kedua tersebut dipelihara sampai menjadi induk dan begitu seterusnya. Setelah persediaan induk sudah cukup, baru keturunan selanjutnya bisa dijual.

Sasaran pasar yang dituju sebaiknya adalah pasar khusus, bagi orang yang fanatik dan merindukkan untuk makan lele lokal, tentunya juga orang yang mampu membelinya. Oleh karenanya akan lebih baik dipasarkan pada daerah wisata atau pada rumah makan yang menjual masakan eksotik, dengan menyajikan masakan yang lezat. Segmen konsumen adalah penikmat makanan dari kelas menengah keatas, sehingga harga bukanlah pertimbangan utama dalam menikmati makanan.

Kelas seperti ini banyak dijumpai diperkotaan atau bisa juga di tempat wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan dari perkotaan. Menurut perkiraan saya, apabila membuka rumah makan dengan menu utama lele lokal dibuka disekitar puncak memiliki prospek yang baik, karena setiap hari libur selalu dipadati oleh wisatawan asal Jakarta.

Cara pemasaran lainnya adalah dijual sebagai ikan hias, penjualan bisa dikemas dalam kantong plastik diberi oksigen dan biasanya digantung dengan ikan hias lain. Harga jual ditentukan per ekor, lele lokal dengan ukuran kecil (sekitar 40 ekor per kg) bisa dijual dengan harga Rp. 3.000, atau sama dengan Rp. 120.000 per kg. Pendapatan bersih setelah dikurangi dengan kemasan bisa mencapai Rp. 80.000 per kg.

Yang perlu diperhaitkan dalam pengembangbiakan lele lokal, dari segi pakan dan perlakuan yang berbeda dengan lele dumbo. Lele lokal memerlukan tembat bersembunyi (rumpon) yang bisa dibuat dari batu atau dari akar bambu. Biasanya lele lokal senang berteduh dan bersembunyi dibebatuan. Adakalanya lele lokal bersembunyi diakar pohon dalam lubang yang sempit.

Beternak Ikan Hias

Beternak ikan hias, menurut pengamatan saya masih memiliki prospek yang baik sampai dengan beberapa tahun kedepan. Bahkan kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan minat konsumen yang terus bertamabah. Usaha beternak ikan hias , saya rekomendasikan karena sampai saat ini pasar masih kekurangan pasokan, baik untuk konsumen dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.

Usaha ini sangat menguntungkan karena harga tidak ditentukan oleh ukuran yang lazim dilakukan dalam jual beli barang. Harga ditentukan oleh selera konsumen. Contohnya adalah ikan arowana berukuran sedang, bisa dijual dengan harga puluhan hingga ratus juta rupiah, padahal beratnya tidak akan lebih dari satu kg per ekor.

Ikan hias yang bisa dikembang biakan sangat banyak dan beragam jenisnya, untuk pertama bisa dijajagi mengembangbiakan ikan hias yang paling mudah berkembang biak. Apabila setelah berhasil, maka bisa dicoba lagi untuk jenis yang lainnya. Biasanya harga ikan hias tidak hanya ditentukan oleh keindahannya, tetapi juga tingkat kesulitan berkembang biak. Sebagai contoh adalah ikan hias goldsome. Pada awal orang mengenal ikan ini dijual dengan harga yang sangat mahal, akan tetapi ikan ini sangat mudah berkembang biak, sehingga sekarang ikan ini tidak lagi masuk katagori ikan hias dan biasanya dipelihara di kolam-kolam ikan biasa dan sudah tidak diperjual belikan lagi. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 2)

Bagi usahawan sejati, tidak perlu memaksakan untuk menanam dua kali dalam satu musim, cukup satu kali saja, tetapi memberikan keuntungan yang melimpah dari hasil pertaniannya. Harga jagung manis pada saat produksi kurang bisa mencapai Rp. 2.000 per kg ditingkat petani. Dengan harga pokok sebesar Rp. 500 per kg, maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 1.500 per kg.

Apabila dilakukan perbandingan keuntungan yang diperoleh petani tradisional dengan usahawan sejati. Asumsi yang digunakan adalah modal kerja Rp. 10.000.000, harga pokok Rp. 500 per kg, harga jual petani tradisional rata-rata Rp. 700 dan usahawan sejati Rp. 1.800 per kg, maka hasilnya dapat dilihat seperti tabel berikut.

Petani tradisional hanya mendapatkan laba sebesar Rp.4 juta atau 40 persen dari modal kerja. sedangkan Usahawan Sejati, memperoleh keuntungan sebesar Rp 26 juta atau 26 persen. Terdapat perbedaan sebesar 6,5 kali atau sebesar 650 persen.

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa, walaupun penanaman hanya dilakukan satu kali dalam satu musim, tetapi bisa menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar dari pada menanam dua kali.

Yang dilakukan oleh usahawan sejati adalah membuat prediksi waktu saat produksi kosong, atau dengan kata lain petani lain tidak melakukan panen. Hal ini bisa dilakukan setelah melihat hampir semua petani melakukan penanaman, dan usahawan sejati baru melakukan persiapan penanaman. Keuntungan lainnya adalah tenaga kerja yang diperlukan bisa mudah didapat, karena petani lain tidak lagi mempekerjakan buruh tani.

Kita juga bisa memprediksi suatu usaha dengan memperhitungkan kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Sebagai contoh adalah usaha peternakan sapi perah dan sapi potong sampai dengan 10 tahun kedepan memiliki prospek yang baik. Pada saat ini kebutuhan pabrik susu baru terpenuhi hanya 20 persen dari produk dalam negeri, sehingga berapapun susu yang diproduksi akan terserap pasar. sehingga peternak hanya berkonsentrasi pada kualitas dan produktivitas usahanya.

Begitupun dengan peternakan sapi potong, kebutuhan konsumsi daging sapi terus meningkat sedangkan kemampuan produksi dalam negeri tidak meningkat, malahan ada kecenderungan terjadi penurunan. Untuk memenuhi konsumsi dalam negeri, banyak pengusaha peternakan sapi (Feedloter) melakukan impor dari Australia. Oleh karenanya usaha peternakan sapi potong dalam beberapa tahun kedepan sangat prospektif. Akan tetapi dalam tata laksana pemeliharaan tetap harus memakai prinsif efisiensi dan optimalisasi.

Usaha lainnya yang memiliki prospek baik yang bergerak dalam bidang penunjang peterakan, yaitu pakan ternak konsentrat dan usaha bahan baku pakan ternak konsentrat. Dengan keterbatasan sumber bahan baku konsentrat, maka harga bahan baku konsentrat juga akan terus meningkat. Yang perlu diperhatikan dalam usaha ini adalah efisiensi biaya angkut , karena biaya angkut merupakan komponen terbesar setelah biaya pembelian bahan baku.

Keberhasilan usaha pabrik pakan ternak konsentrat, sangat tergantung pada kemampuan pengelola usaha dalam manajemen persediaan bahan baku. Perlu diketahui bahwa harga bahan baku sangat berpluktuasi, disebabkan oleh persediaan bahan baku yang tidak tersedia sepanjang tahun. Contohnya adalah katul (dedak) pada saat panen padi, harga katul rendah sedangkan pada saat musim tanam katul langka dan harganya bisa naik dua kali lipat.

Strategi yang harus dilakukan adalah melakukan pengadaan barang pada saat harga murah dalam jumlah banyak yang sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pada saat harga mahal. Hal ini harus dihitung secara cermat, karena terdapat konsekwensi negative, yaitu memerlukan modal yang tidak berputar cukup besar, terjadi kerusakan barang dan terjadi barang susut serta untuk membayar bunga pinjaman, walaupun dana yang dipergunakan modal sendiri. Keuntungan pembelian dengan harga murah, harus bisa menutupi biaya tersebut

Usaha Yang Masih Memiliki Prospek Kedepan.

Banyak usaha yang masih memiliki prospek kedepan, akan tetapi dalam pembahasan ini saya hanya menyampaikan beberapa saja yang menurut saya memiliki prospek. Mungkin pembaca memiliki pandangan berbeda dengan saya, tetapi yang paling penting pembaca harus bisa menggali dan meyakini potensi yang ada. Dalam jangka menengah maupun jangka panjang, mungkin saja apa yang saya sampaikan sudah tidak menguntungkan lagi dan mungkin tergeser oleh bidang lain yang lebih menguntungkan. Akan tetapi saya yakin bahwa setiap kurun waktu seiring dengan suatu usaha sudah tidak prospektif, akan bermunculan usaha-usaha baru yang memiliki prospek dimasa yang akan datang.

Di bawah ini akan saya kemukakan beberapa usaha berdasarkan golongan, yaitu golongan Peternakan dan Perikanan, Golongan Pertanian dan Perkebunan, Golongan Usaha Rumah Makan, usaha Produksi atau Industri, Usaha Jasa dan Usaha Perdagangan. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 4)

Mengenai pemasaran ikan hias, yang saya ketahui masih terbuka lebar, dan bisa ditawarkan kepada pedagang ikan hias. Disetiap kota di seluruh Indonesia hampir pasti dapat dijumpai toko penjual ikan hias, bahkan di kota-kota tertentu seperti Surabaya, Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya, terdapat kawasan yang khusus menjual ikan hias.

Salah satu ikan hias adalah lele hias yang warnanya sangat indah, waktu lele berumur muda warnanya putih polos ada juga putih bertotol hitam. Apabila lele sudah dewasa warna putih akan berubah menjadi warna kuning. Lele hias sangat tidak kalah indahnya dari ikan koi, malahan mungkin lele indah, karena badannya lebih fleksibel dalam bergerak.

Lele hias ini sudah sangat jarang ditemui, sesekali waktu saya pernah melihat diperdagangkan di pedagang ikan hias di daerah Lingkar selatan kota Bandung. Dengan harga yang sangat mahal untuk ukuran kecil dijual antara Rp. 4.000 sampai Rp 5.000 per ekor (ukuran antara 40-50 ekor per kg). saya dengar bahwa lele tersebut dikembang biakan di daerah Sukabumi. Kapasitas pengembangbiakannya sangat terbatas, sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

Ternak Ayam kampung

Keberadaan ayam kampung dimata konsumen tidak akan tergeser oleh ayam broiler, karena dari segi rasa jauh lebih lezat. Beternak ayam kampung sebenarnya memiliki resiko jauh lebih rendah dari beternak ayam broliler karena ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Pakan yang diberikan tidak tergantung pada pakan buatan pabrik yang harganya sangat mahal, ayam kampung cukup diberi katul dicampur dengan nasi sisa makan. Keunggulan lainnya adalah pada saat penjualan tidak di dibatasi oleh umur ayam. Apabila ayam broiler sangat dibatasi dengan umur dan berat. Apabila beratnya melebihi 1 kg, sulit dipasarkan, apabila dipaksakan, harganya akan turun. Sehingga banyak peternak rugi karena pada saat harga jual rendah, ayam tetap harus dijual. Lain halnya dengan ayam kampung lebih besar ayam harganyapun lebih tinggi oleh karenanya bisa dijual kapan saja pada saat harga sedang tinggi.

Beternak ayam kampung tidak hanya untuk dijual dagingnya, bisa juga untuk menghasilkan telor atau bisa gabungan kedua-duanya. Telor ayam kampung juga tidak sulit dipasarkan, dengan harga yang jauh lebih tinggi dari telor ayam negeri. Penjulan dihitung per biji bukan per kg. telor ayam kampung harganya bisa lebih mahal karena disamping rasanya lebih lezat, juga dipercaya memiliki khasiat sebagai obat.

Biaya pemeliharaan ayam kampung jauh lebih efisien dari pada ayam broiler, disamping pakannya yang mudah dan murah seperti yang dijelaskan diatas. Ayam kampung juga mudah berkembangbiak dengan cara alami, sehingga peternak tidak perlu untuk membeli DOC (Bibit ayam Broiler usia satu hari) yang harganya sangat mahal.

Beternak ayam kampung tidak harus dilakukan secara formil, dengan kandang dan pemberian pakan tertentu. Beberapa tahun yang lalu saya pernah berkunjung ke kota Madiun, disana ada seorang peternak sapi potong sekaligus memiliki usaha pemotongan Hewan (RPH). Limbah yang dihasilkan dari kotoran sapi yang disembelih dijadikan pakan bagi ribuan ayam kampung yang dimilikinya.

Caranya adalah dari isi lambung sapi ada yang dinamakan rumen, yaitu zat makanan sapi yang belum sempat dicerna oleh usus, sehingga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi. Rumen dimanfaatkan sebagai pakan ayam. Pakan ayam lainnya adalah darah sapi tidak dibuang begitu saja, tapi dimanfaatkan sebagai media pakan ayam. Caranya adalah darah sapi disiramkan pada tumpukan jerami padi. Darah tersebut dijadikan sarang berkembang biak lalat, lalat tersebut bertelor dalam bentuk belatung. Belatung inilah makan yang disukai oleh ayam kampung karena memiliki protein yang cukup tinggi.

Beternak ayam kampung dengan pola ini hampri tidak mengeluarkan biaya, bahkan ayam tidak dikandangkan dan berkembang biak dengan cara alami. Penanganan ayam hanya dilakukan pada anak ayam yang baru lahir, agar tidak banyak yang mati, anak ayam dipisah dari induk dan dikandangkan dengan diberi penghangat berupa lampu pijar. Apabila ayam sudah cukup kuat dilepas.

Pemasaran ayam kampung tidak sulit, karena permintaan cukup tinggi. Pemasaran bisa dilakukan dipasar atau bisa juga memasok rumah makan yang menyediakan menu makanan dari ayam kampung. Bisa juga membuka sendiri rumah makan khusus yang menjual makanan dengan menu utama ayam kampung.


Bidang Pertanian dan Perkebunan

Bidang usaha pertanian dan perkebunan jarang dilirik oleh perbankan, karena memiliki resiko yang tinggi. Yaitu harga jual yang tidak pasti, serta sering terjadi kegagalan panen. Sehingga menurut perhitungan bank, sangat memungkinkan petani tidak dapat mengembalikan pinjaman baik pokok maupun bunganya.

Akan tetapi kalau kita cermati, bidang pertaanian dan perkebunan memberikan peluang yang sangat menjanjikan dan keuntunganpun bisa diperoleh jauh lebih besar dari usaha lain. Tapi memang penanganannya harus ekstra hati-hati dan pengerjaan dilakukan secara totalitas. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 6)

Ternyata pohon rambutan Binjai bisa tumbuh baik di Purwakarta dan berbuah lebat, sama lebatnya dengan rambutan aceh yang ada disekelilingnya. Yang membedakan adalah rasanya manis, tidak ada sedikitpun rasa asam seperti rambutan aceh. Akan tetapi jika dibandingkan dengan rambutan binjai yang tumbuh di kota Blitar, ada sedikit perbedaan, yaitu buahnya sedikit lebih kecil. Mungkin ada pengaruh dari rambutan aceh disekelilingnya pada saat penyebukan buah terjadi persilangan. Jadi mungkin saja apabila disuatu area hanya ditanam rambutan binjai hasilnya lebih optimal.

Saya menganjurkan untuk menanam pohon rambutan binjai, karena dari segi budidaya tidak terdapat perbedaan, yang membedakan adalah keuntungannya yang jelas jauh lebih besar, karena harganya lebih tinggi. Untuk mendapatkan bibtt, bisa diperoleh di penjual bibit di kota Blitar, Kediri, Probolinggo, Malang dan kota lain di Jawa Timur. Untuk memudahkan bisa pesan kepada sopir truk yang sering mengangkut barang dari kota tersebut ke kota tempat rambutan akan ditanam.

Atau apabila dalam jumlah yang banyak bisa beli langsung ke tempat penjual bibit buah di kota tersebut diatas. Anda bisa datang sendiri atau bisa juga minta tolong kepada saudara atau teman yang tinggal di kota tersebut.

Usaha berkebun rambutan bisa dinikmati dalam jangka panjang, akan tetapi sebenarnya tidak banyak investasi yang dikeluarkan karena pemeliharaan pohon rambutan tidak memerlukan penanganan khusus. Untuk mengoptimalkan lahan dan memperoleh pendapatan dalam jangka pendek, sebagian lahan ditanami oleh phon yang cepat berbuah seperti pisang, papaya, dan lain-lain. Pada lahan yang mendapat sinar matahari yang cukup, dapat ditanami dengan sayuran.


Berkebun Durian

Panatisme penggemar buah durian sangat kental, sehingga kegemarannya untuk menikmati buah durian tidak akan tergantikan oleh buah lainnya. Walaupun harga buah durian mahal, tetapi tetap saja banyak orang yang membelinya. Jumlah pohon durian di Indonesia cukup banyak, yang tersebar di beberapa daerah, terutama daerah Sumatra, Jawa dan Kalimaantan. Akan tetapi sangat disayangkan pohon yang masih produktif sekarang masih banyak yang memiliki varitas dengan mutu rendah. Tentunya dengan harga jual yang rendah pula.

Beberapa tahun yang lalu saya berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat yang menurut cerita orang bahwa disana merupakan sentra buah durian yang terkenal mutunya baik. Karena ketenarannya, banyak orang Malaysia yang menyeberang ke Pontianak untuk menikmati durian Pontianak. Mereka tidak hanya menikmati buah durian, tetapi mereka membawa biji durian untuk di tanam di malayasia.

Ternyata sekarang pohon diruan sudah sulit dijumpai di Pontianak, malahan orang Pontianak kalau ingin menikmati Durian yang baik harus menyeberang ke Malaysia, terbalik dengan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini patut disayangkan karena potensi yang dimiliki hilang begitu saja ditelan waktu. Akan tetapi, bukan berarti tidak bisa diperbaiki, akan tetapi diperlukan kesungguhan dan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan seperti semula.

Untuk beberapa tahun kedepan pasar durian tidak akan berkurang, bahkan akan terus meningkat seiring dengan makin bertambahnya orang yang fanatik menikmati buah durian. Hal ini dapat dibuktikan bahwa saat ini semakin banyak impor buah durian dari Negara Thailand, walaupun harganya mahal (bisa mencapai Rp. 80.000 per buah) tetapi tetap saja di beli orang. Padahal kalau dari rasa masih enak durian lokal Indonesia, karena disamping banyak durian lokal yang memiliki rasa yang spesifik, durian impor harus dipetik dalam kondisi belum matang betul untuk mengantisipasi waktu yang cukup panjang dari mulai dipetik hingga dinikmati pembeli.

Yang harus dilakukan adalah memperbaiki varietas yang ada sekarang dengan varietas unggul, baik dari rasanya yang lezat, biji yang kecil, lebih cepat berbuah dan menghasilkan buah yang banyak. Di Indonesia terdapat beberapa varietas unggul yang bisa dikembangkan. Menurut saya replacemen (penggantian) pohon durian mutlak harus dilakukan.

Sekali lagi secara teknis budidaya bisa dipelajari dari buku yang banyak dijumpai di toko buku, saya hanya akan melihat dari segi prospek dan manajemen. Penanaman pohon durian harus diperhatikan dari mulai pemilihan bibit. Bibit harus memiliki keunggulan yang disebutkan diatas, sehingga kita tidak akan menyesal ditengah perjalanan. Tetapi bibit yang unggul juga harus disesuaikan dengaan kondisi lahan dan ketinggian permukaan tanah. Karena kalaupun bibit unggul tetapi lahannya tidak cocok, juga tidak akan mendapatkan hasil optimal.

Bagi anda yang memiliki lahan tidak luas, saya kira, bisa menanam satu atau dua pohon saja. Karena dalam jangka panjang tetap akan memberikan keuntungan. Setidaknya jika ingin menikmati durian tidak perlu mengeluarkan uang, cukup memetik dari halaman sendiri. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 5)

Dibawah ini akan dibahas beberapa usaha pertanian dan perkebunan yang menurut proyeksi saya, dalam beberapa tahun kedepan masih memberikan keuntungan yang cukup besar.

Berkebun Jambu Biji

Sekitar tahun 80-an, hampir setiap halaman rumah terdapat pohon jambu biji, sehingga orang tidak perlu untuk membelinya. Akan tetapi sekarang orang jarang menanam pohon jambu biji, padahal jambu biji memiliki manfaat yang cukup besar, disamping memiliki kadar vitamin C yang tinggi, juga diyakini memiliki khasiat untuk membantu penyembuhan penderita penyakit demam berdarah. Oleh karenanya pada saat terjadi wabah demam berdarah jambu biji, terutama bijinya yang berwarna merah banyak dicari orang, dan harganyapun cukup tinggi.

Pada tahun 2000-an harga jual jambu biji di tingkat konsumen Rp. 1.000 sampai dengan Rp. 2.000 per kg. tetapi sekarang harga jambu biji yang dijajakan di pinggir jalan Rp. 8.000 sampai Rp. 10.000 per kg bahkan di supermarket mencapai Rp. 13.000 per kg.

Dari segi budi daya jambu biji sangat mudah untuk ditanam, dan dapat tumbuh dimanapun , baik didataran rendah maupun di dataran tinggi yaitu tumbuh pada ketinggian 2 – 1.200 dpl (diatas permukaan laut). Pohon jambu biji cepat berbuah, apalagi kalau ditanam dengan cara dicangkok, umur 6 bulan sudah berbuah. Sedangkan yang ditanam dari biji umur 2 tahun sudah berbuah. Disamping itu pohon jambu biji berbuah hampir sepanjang musim. Cara perawatannyapun sangat mudah, bahkan jambu biji yang tumbuh dihalaman rumah, jarang dilakukan perawatan, tetap saja berbuah dengan lebat.

Saya tidak akan membahas tentang teknis budidaya, untuk itu anda bisa mempelajarinya dari buku teknis pembudidayaan jambu biji yang banyak dijual di toko buku, atau bisa juga mencari artikel di internet. Saya hanya menekankan dari segi prospek dan analisa manajemen. Yang harus diperhatikan adalah dari mulai pemilihan bibit unggul yang dapat menghasilkan jumlah buah yang banyak dan diminati konsumen serta harga jualnya tinggi.

Kendala utama berkebun jambu biji adalah serangan hama yang bisa mengakibatkan gagal panen. Hama yang sering menyerang jambu biji adalah lalat yang menyimpan telor dalam buah jambu biji, sehingga pada saat panen jambu membusuk dan kalau dibuka terdapat belatung. Hal ini bisa diatasi baik dengan Penyemprotan cairan pestisida maupun dengan cara pencegahan dengan membungkus buah yang belum matang dengan plastik, sehingga lalat tidak bisa masuk.

Cara pemasaran akan lebih optimal jika dijual langsung kepada konsumen akhir dengan cara berkeliling mengunakan kendaraan pick up. Jika dijual kepada pengepul harganya jauh lebih rendah, apabila harga konsumen akhir Rp. 7.000 per kg, maka jika dijual ke pengepul paling hanya Rp. 4.000 per kg, atau terdapat selisih Rp. 3.000 per kg. Jika dalam satu kali panen sebanyak 500 kg, maka selisihnya adalah Rp. 1.500.000.. Apabila sewa kendaraan Rp. 300.000 per hari dan biaya BBM Rp. 100.000, maka masih terdapat selisih sebesar Rp. 1.100.000. cara lain adalah menjual jambu biji dengan membuka kios pada lokasi tempat wisata yang banyak dikunjungi orang.

Untuk mengoptimalkan harga, sebaiknya buah jambu biji dilakukan klasifikasi sesuai dengan kualitas barang berdasarkan ukuran. Untuk kualitas terbaik bisa dijual dengan harga Rp. 10.000, kelas II harga Rp. 8.000 dan kelas III dijual dengan harga Rp. 6.000. Harga diatas bukan patokan, karena bisa disesuaikan dengan kondisi dimasing-masing tempat serta target pasar yang berbeda. Misalnya pembeli kalangan menengah atas jambu biji bisa dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan ke kalangan menengah bawah.

Berkebun Rambutan Binjai

Pemasaran buah-buahan dalam jangka menengah sampai dengan jangka panjang masih memiliki prospek yang baik. Terbukti bahwa sampai saat ini pemenuhan kebutuahn buah-buahan dalam negeri sebagian dipasok dari luar negeri (impor). Bagi penduduk Indonesia, rambutan merupakan buah yang sudah tidak asing lagi. Ada beberapa jenis rambutan yang banyak ditanam di Indonesia, diantarrnya yang paling banyak adalah rambutan aceh, rambutan rapia dan rambutan binjai.

Yang menarik adalah bahwa rambutan binjai memiliki rasa yang jauh lebih manis dari pada rambutan aceh, akan tetapi sampai saat ini masih banyak orang menanam rambutan aceh dari pada rambutan binjai. Padahal kalau dilihat dari keuntungan rambutan binjai jauh lebih menguntungkan karena harga jualnya rata-rata dua kali lipat dari rambutan aceh. Apabila rambutan aceh dijual dengan harga Rp. 2.500, maka rambutan binjai dijual dengan harga Rp. 5.000 sampai dengan Rp. 6.000 per kg.

Rambutan binjai hanya dapat ditemui di beberapa kota di Jawa Timur dan di beberapa supermarket di kota besar lainnya, seperti Jakarta dan Bandung. Karena pohon rambutan binjai banyak ditanam di daerah Blitar dan sekitarnya. Mungkin orang menganggap bahwa pohon rambutan binjai hanya dapat tumbuh dan berkembang hanya di daerah Blitar dan sekitarnya. Akan tetapi saya telah mencoba menanam pohon ini di Purwakarta, Jawa Barat, yang bibitnya mengambil dari Kota Kediri Jawa Timur. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 8)

Dimasa yang akan datang permintaan sayur organic akan terus meningkat seiring dengan semakin tingginya kesadaran konsumen akan bahaya senyawa sintetis.


Usaha Perdagangan

Usaha perdagangan merupakan peran yang sangat strategis dalam mata rantai ekonomi. Usaha perdagangan memiliki resiko usaha yang jauh lebih kecil dari mata rantai lainnya, karena usaha ini dapat mengatur pembelian disesuaikan dengan permintaan, apabila tidak ada permintaan pembelian bisa dikurangi bahkan dihentikan. Lain halnya dengan yang berada dalam mata rantai produksi atau budi daya. Mereka tidak bisa menghentikan produksi begitu saja, kalau terjadi permintaan berkurang.

Disamping itu mata rantai ini memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata rantai yang lainnya. Akan tetapi usaha perdagangan memerlukan keahlian dan jiwa dagang yang jarang dimiliki orang lain. sehingga walaupun semua orang menyadari bahwa pedagang memiliki keuntungan yang lebih besar, tetapi tidak banyak orang yang menggelutinya.

Ada beberapa usaha perdagangan yang masih memiliki prospek yang baik hingga beberapa tahun kedepan. Diantaranya adalah yang berhubungan dengan hasil bumi dan hasil industri, yang akan diuraikan satu persatu dalam bahasan dibawah ini.

Perdagangan hasli Bumi

Karakteristik dari hasil bumi adalah terdapat fluktuasi yang sangat tajam antara harga terendah dengan harga tertinggi dalam rentan waktu yang pendek. Pada saat panen raya, harga akan turun drastis tetapi beberapa bulan kemudian setelah barang mulai kosong, harga beranjak naik.

Apabila usaha jual beli hasil bumi dilakukan dalam rentan waktu yang pendek, maka keuntungan yang diperoleh sangat tipis, bahkan ada kemungkinan mengalami kerugian karena harus menanggung ongkos angkut, bongkar muat dan susut barang. Selain itu dari segi keuangan (cash Flow) juga cukup berat, karena biasanya pembelian dilakukan dengan tunai sedangkan penjualan dilakukan dengan kredit rata-rata satu bulan. Jika dihitung dengan bunga bank, maka usaha dengan pola ini sulit untuk memperoleh keuntungan.

Lain halnya kalau usaha dilakukan dengan memperhitungkan waktu (Timming) yang tepat. Waktu yang tepat pembelian dilakukan pada saat harga rendah (panen raya) dan penjualan pada saat harga sedang tinggi. Usaha dengan pola ini harus memperhatikan beberapa aspek yang berpengaruh langsung terhadap keuntungan.

Pertama adalah mengukur kemampuan keuangan, hal ini mutlak harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan keuangan, karena dana untuk beberapa bulan kedepan tidak berputar. Untuk itu pembelian barang hasil bumi dibatasi sesuai dengan kemampuan keuangan.

Kedua adalah mengukur waktu yang tepat dalam kegiatan pembelian. Hal ini akan membantu dalam pengaturan keuangan. Contohnya adalah masa panen raya berlangsung selama satu bulan, dan harga pada bulan tersebut relative sama, maka pembelian dilakukan pada akhir periode panen raya, sehingga dana tidak terlalu lama mengendap dalam bentuk barang.

Keuntungan lainnya adalah biaya penyimpanan (biaya gudang) dan biaya pemeliharaan barang bisa di tekan. Perlu diketahui bahwa biaya penyimpanan dan pemeliharaan barang, cukup besar rata-rata sebesar 2 persen per bulan dari nilai barang. Apablia penyimpanan berkurang satu bulan artinya biaya bisa ditekan sebesar 2 persen dari nilai barang.

Yang harus diperhitungkan juga biaya susut barang. Susut barang bisa terjadi karena kadar air yang berkurang (barang menjadi lebih kering) atau susut karena dimakan hama seperti tikus dan kutu. Apablia susut karena kadar air berkurang tidak akan menimbulkan kerugian, karena dengan berkurangnya kadar air, harga jual juga lebih tinggi. yang perlu diantisipasi adalah susut karena hama.

Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk melindungi barang dari kehilangan seperti pencurian dan melindungi dari hama. Untuk melindungi dari pencurian, maka harus dikeluarkan biaya penjaga gudang. Sedangkan untuk menghilangkan hama biasanya dilakukan fumigasi dengan tujuan untuk membunuh atau mengusir tikus dan membunuh kutu. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 7)

Satu hektar lahan bisa ditanami kurang lebih 100 pohon, apabila dari satu pohon menghasilkan 50 buah durian dan harga jual buah Rp. 30.000 per biji, maka dalam satu hektar dapat menghasilkan Rp. 150.000.000. sebaiknya konsep perkebunan durian digabungkan dengan konsep agro wisata, misalnya ada outbond, kolam pemancingan, penginapan dan lain-lain sehingga pendapatan yang bisa diperoleh dari beberapa sumber.

Berkebun Pepaya

Saat ini jarang orang melirik usaha berkebun papaya, padahal kalau dilihat secara ekonomis, berkebun papaya memberikan keuntungan yang cukup besar. Seperti halnya dengan pohon jambu biji maupun jambu air, beberapa tahun yang lalu pohon ini banyak ditanam dihalam rumah, sehingga kebutuhan buah papaya cukup memetik di halaman rumah. Tetapi dengan semakin tinggi jumlah penduduk yang menyebabkan lahan begitu berharga, maka saat ini hampir tidak ada lagi halaman yang tersisa yang dapat ditanami buah-buahan. Sehingga tanaman menjadi langka yang mengakibatkan harga jualpun melambung tinggi.

Pada tahun 2000-an harga papaya hanya Rp. 1.000 per buah dengan berat kurang lebih 3 kg. sekarang harga papaya antara Rp. 2.500 sampai dengan Rp. 3.500 per kg, atau Rp. 7.500 sampai dengan Rp. 10.500 per buah.

Ada beberapa jenis pohon papaya yang umumnya ditanam di Indonesia, yaitu varietas IPB, California dan Hawaii. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara teknis bisa dipelajari pada buku-buku tentang bududaya papaya yang banyak dijual ditoko buku. Tetapi kalau ditinjau dari proyeksi usaha, berkebun papaya memiliki prospek yang baik, karena dalam jangka panjang konsumsi akan terus meningkat sedangkan yang melakukan budidaya berkurang.

Jika ditinjau dari segi resiko berkebun papaya memiliki resiko yang rendah, karena serangan penyakit tidak sebanyak pada pohon buah yang lainnya. Juga papaya berproduksi tidak mengenal musim, sehingga pendapatan kontinyu dan secara cash flow, arus kas akan terjaga.

Pemasaran buah papaya bisa dilakukan dengan dijual ditempat kepada pengepul, akan tetapi lebih baik dijual langsung ke konsumen. Yang harus diperhatikan adalah penanganan pasca panen, hasil panen harus dijaga agar buah tidak rusak. Untuk meningkatkan harga jual, sebaiknya dilakukan sortasi berdasarkan kualitas.

Bertanam Sayur Organic

Dikalangan konsumen menengah keatas, menyadari bahwa makanan yang mengandung senyawa sintetik sangat berbahaya bagi kesehatan. Senyawa sintetik, saat ini banyak dipergunakan dalam budidaya sayuran diantaranya adalah pupuk, kimia dan pestisida. Senyawa sintetik, jika terus menerus masuk ke dalam tubuh, dalam jangka panjang akan menimbulkan penyakit diataranya adalah stroke, darah tinggi, kanker dan lain-lain. oleh karenanya konsumen kelas menengah keatas mulai menggunakan sayur dan buah-buahan organic.

Harga sayur organic di supermarket jauh lebih tinggi dari pada sayur non organik, rata-rata tiga kali lipat tinggi. Biaya produksi sayur organic sebenarnya tidak lebih besar dari sayur non organic sehingga keuntungan yang diperoleh cukup tinggi.

Yang diperlukan dalam penanaman sayur organic adalah ketelatenan, dari mulai pemupukan mempergunakan pupuk kandang, yang disterilkan dari hama penyakit yang mungkin akan penyerang sayuran dengan cara pemanasan. Pemanasan bisa dilakukan dengan penjemuran atau fermentasi dan apabila masih terdapat hama, diambil secara manual.

Untuk menghindari serangan hama, tanaman organic biasanya ditanam dalam suatu ruangan tertutup yang terbuat dari plastik, sehingga hama tidak bisa masuk, tetapi cahaya matahari masih bisa masuk. Untuk tanaman yang memerlukan sirkulasi udara, dinding ruangan dibuat dari jaring yang memiliki kerapatan tertentu, sehingga hama penyakit seperti lalat, kupu-kupu, dan lain-lain tidak bisa masuk.

Cara penanggulangan hama dan penyakit tidak dengan menggunakan pestisida, tetapi dilakukan secara manual seperti menyemprotkan air dengan tekanan tertentu, atau hama diambil secara manual satu persatu. Ada juga tanaman yang berbau tidak sedap yang dapat membuat hama mati. Daun tanaman tersebut ditumbuk dan dicampur air, kemudian disemprotkan kepada tanaman yang terserang hama.

Pemasaran produk ditujukan ke supermarket, dan peluang pasar masih cukup besar, karena selama ini kebutuhan super market belum terpenuhi. Yang diminta oleh supermarket adalah kontinuitas pasokan barang dan jaminan bahwa produk benar-benar bebas dari senyawa sintetik. Untuk keperluan tersebut supermarket melakukan pengetesan yang sangat ketat.

Dari segi ekonomis, tentunya bertanam sayur organic jauh lebih menguntungkan dari pada sayur non organic karena harga jual yang jauh lebih tinggi, juga harga jual tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga sayur di pasar umum yang sering kali tidak menentu dan merugikan bagi petani. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 9)

Usaha hasil bumi dengan pola ini masih layak untuk dilakukan, karena keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli, masih lebih tinggi dari pada biaya yang dikeluarkan. Untuk lebih jelasnya bisa lihal tabel perhitungan kelayakan usaha perdagangan hasil bumi seperti dibawah ini.


Perhitungan diatas menggunakan asumsi bahwa terjadi susut timbangan selama penyimpanan sebesar 5 persen. Apabila dengan memperhitungakan semua biaya masih mendapatkan keuntungan sesuai dengan harapan, maka usaha tersebut layak untuk dilaksanakan. Tetapi apabila keuntungan tidak sesuai dengan harapan, maka sebaiknya jangan dilaksanakan.

Dalam dunia perdagangan bahan baku, penentuan harga ada yang dilakukan sesua dengan kontrak, tanpa memperhitungakan harga yang berlaku dipasaran. Misalnya suplayer jagung pada pabrik pakan ayam. Harga misalnya ditentukan sebesar Rp. 2.500 per kg. sedangkan harga pasar antara Rp. 1.250. sampai dengan Rp. 3.500 per kg.

Strategi yang harus dilakukan adalah memperbanyak pasokan pada saat harga jagung murah dan memperkecil pasokan pada saat harga jagung mahal. Disamping itu apabila memiliki dana yang cukup, maka dilakukan pembelian untuk persediaan barang pada saat harga jagung tinggi. pola perdagangan dengan cara kontrak, bisa dilakukan apabila usahawan telah memiliki pengalaman yang cukup, menguasai pengadaan barang dan memiliki dana yang cukup untuk perputaran usaha.

Kalau baru memulai usaha sebaiknya dikaji dulu walaupun ada tawaran untuk kontrak dengan pabrik pakan. Kalaupun akan diadakan kerjasama, sebaiknya diawali dengan cara jual putus. Disamping itu jangan terlalu banyak tangan dalam pengadaan, karena hal ini akan membahayakan kelangsungan usaha. lebih dekat dengan petani akan lebih baik, karena disamping usaha akan lebih efisien, juga akan lebih menguasai mata rantai pengadaan.

Hasil bumi yang bisa diperdagangkan diantaranya adalah jagung pipilan, kacang kedele, kacang hijau, cengkeh, lada, kopi, kopra, dan lain-lain. disamping itu juga bahan baku pakan ternak seperti katul, bungkil kelapa, bungkil kapuk, bungkil kopra, tepung ikan, gaplek dan lain-lain.

Perdagangan Barang Industri/Produksi

Seperti yang diurakan diatas, bahwa usaha perdagangan adalah usaha yang paling kecil memiliki resiko tetapi paling besar memperoleh keuntungan. Tetapi tentunya jenis usaha yang digeluti harus selektif. Untuk pemasaran produk yang memiliki merek yang sudah terkenal, keuntungan sangat dibatasi, malahan banyak produk yang hanya memberikan margin (keuntungan kotor) kurang dari 2 persen sedangkan biaya operasional cukup tinggi.

Contohnya adalah pemasaran mie instant dengan merek terkenal, apabila keuntungan hanya 2 persen dari modal Rp. 45.000 per karton artinya margin hanya Rp. 900, kalau melakukan kanvas dengan sepeda motor yang bisa mengangkut sebanyak 20 karton, artinya pendapatan sekali jalan hanya Rp. 9.000 saja. Apabila dalam sehari mampu menjual 100 karton, baiya BBM Rp. 25.000 per hari, ciclan motor Rp. 450.000 per bulan, perbaikan motor Rp. 50.000 per bulan. Hari kerja dalam sebulan sebanyak 24 hari, maka pendapatan seperti table berikut ini :




(Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 11)

Keuntungan lainnya adalah omset penjualan meningkat tajam, karena produk kemasan bijian bisa dijual di warung-warung dan sasaran pasarpun lebih luas, yang sebelumnya hanya dibeli oleh orang tua dan hanya sesekali saja, sekarang cakupan lebih luas terutama anak-anak.

Disamping itu biaya angkut akan lebih murah, karena kemasan kaleng (apalagi yang bentuknya tabung) memerlukan tempat yang lebih luas, sedangkan kemasan bijian dikemas lebih ringkas. Daya angkut akan bertambah sehingga ongkos angkut berkurang. Yang akan mengurangi biaya pemesaran dan pada akhirnya akan menambah keuntungan.

kita bisa memulai usaha ini dari hal yang kecil, misalnya kita bisa membeli keripik pisang, keripik kentang, keripik ubi, kacang polong dan lain-lain dalam ukuran bal (rata-rata 5 kg) kemudian dikemas dalam kemasan kecil misalnya 500 gram, 250 gram, 50 gram atau lebih kecil lagi untuk konsumen anak-anak misalnya 20 gram dengan harga jual Rp. 500 per bungkus.

Apabila harga keripik pisang untuk pembelian minimal satu bal dengan harga Rp. 10.000, jika dikemas dalam 20 gram, akan menjadi 50 bungkus, apabila dijual ke warung Rp. 400 per bungkus, maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 20.000, jadi keuntungan kotor sebesar Rp. 10.000 per kg atau sebesar 100 dari harga beli.

Bisa juga barang yang dikemas, tidak membeli dari orang lain, tetapi memproduksi sendiri. Contohnya adalah membeli kacang tanah mentah kemudian digoreng dan dikemas menjadi kemasan kecil untuk dijual dengan harga Rp. 500 sampai dengan Rp. 1.000 per bungkus. Keuntungan yang diperoleh dari dua sumber, yaitu dari produksi (proses menggoreng kacang tanah) dan dari pengemasan.

Pola usaha ini akan optimal jika barang yang dijual tidak hanya satu jenis, tetapi beberapa jenis, hal ini dimaksudkan agar keuntungan bisa lebih optimal. Keuntungan lainnya adalah jika salah satu barang telah mengalami jenuh pasar (pembeli merasa bosan sehingga barang kurang laku), maka barang lain akan bisa menggantikannya. Syaratnya adalah pengusaha yang menggunakan pola ini harus selalu melakukan inovasi untuk terus menambah produk baru yang diminati konsumen.

Pada waktu tertentu akan terjadi siklus, dimana produk yang sebelumnya sudah tidak diminati konsumen, suatu saat akan kembali dicari. Sehingga produk tersebut bisa diproduksi kembali.

Usaha Jasa

Usaha jasa adalah usaha yang tidak memerlukan modal yang besar, karena yang diperlukan hanya investasi sebagai sarana untuk melayani konsumen, tanpa harus banyak mengeluarkan modal kerja. Seperti usaha lain terutama usaha industri. Disamping itu usaha jasa tidak memiliki resiko besar, karena pada umumnya penjualan dilakukan secara tunai.

Modal yang diperlukan dalam usaha jasa adalah banyaknya relasi dan hubungan baik dengan berbagai pihak. Dan yang tak kalah pentingnya adalah memiliki informasi yang terbaru dari pelayanan/produk yang akan dijual kepada konsumen.

Usaha jasa tidak memiliki resiko rugi operasional, kerugian bisa terjadi apabila pendapatan tidak bisa menutupi biaya overhead (seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya telepon, dan lain-lain) dan jumlahnyapun tidak terlalu besar. Sehingga tidak terlalu sulit untuk mengatasinya. Misalnya apabila terjadi penurunan penjualan, secara bertahap bisa mengurangi biaya over head.

Cakupan usaha jasa cukup banyak, diantaranya adalah sebagai penghubung (makelar) jual beli tanah, penghubung jual beli barang, jasa perpanjangan STNK, jasa mutasi dokumen kendaraan, jasa pembuatan SIM, jasa penjualan ticket, jasa parawisata, jasa angkutan barang, jasa angkutan dan pengiriman paket, jasa bongkar muat barang, jasa pergudangan dan lain-lain.

Biro Jasa Perpanjangan STNK

Untuk memulai usaha jasa bisa dilakukan dari hal yang kecil, misalnya jika seseorang bekerja pada perusahaan (pabirk) yang memiliki karyawan ribuan orang, bisa memulai dengan membuka jasa perpanjangan STNK. Apabila sebuah pabrik memiliki karyawan 10.000 orang, mungkin setengahnya memiliki kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. Apabila untuk memperpanjang STNK kita yang mengurus dengan hanya mengambil uang jasa hanya Rp. 15.000 saja, maka pendapatan per tahun sebesar 5.000 kendaraan dikalikan Rp. 15.000 sama dengan Rp. 75.000.000 atau Rp. 6.250.000 per bulan.

Uang jasa tidak boleh terlalu besar, karena konsumen akan memilih mengurus sendiri, tetapi dengan uang jasa hanya Rp. 15.000, meraka akan memilih untuk menggunakan jasa kita.

Yang diuraikan diatas merupakan target pasar dalam jangka menengah, untuk memulai kita bisa menawarkan kepada teman dekat, saudara, tetangga, kenalan dan seterusnya. Lihat reaksi mereka, apabila tanggapanya positif, bisa dilanjutkan kepada yang lainnya. Apabila tanggapannya kurang baik, coba evaluasi apa penyebabnya. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 10)

Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa keuntungan bersih yang diperoleh hanya Rp. 1.060.000 per bulan, dari omset sebesar Rp. 110.160.000 per bulan. Itupun apabila kanvas dilakukan sendiri, kalau menggunakan karyawan keuntungan sangat kecil dan tidak layak dilakukan.

Usaha produksi yang layak diusahakan adalah produk home industri, tetapi yang memiliki pasar yang tetap dan memiliki segmen pasar yang luas. Seperti diantaranya adalah sapu ijuk buatan tangan, pisau dapur, suku cadang sepeda motor yang terbuat dari karet (seperti injakan kaki, pegangan tangan, tromol), pakaian, kerajinan tangan dan lain-lain.

Produk home industri memiliki selisih harga yang sangat tinggi dari harga jual pengrajin sampai ke konsumen akhir. Contohnya harga sapu ijuk yang dijual dipasar Rp. 5.000 sampai 7.500, dari pengepul hanya Rp. 2.000. Harga pisau dapur yang dijual di pasar Rp. 3.000, dari pengrajin hanya Rp. 15.500 per kodi (Rp. 775 per biji), harga karet pijakan sepeda motor yang dijual ke konsumen Rp. 5.000 per biji, dari pengrajin hanya Rp. 750 sampai Rp. 1.000.

Yang harus diperhatikan dalam usaha penjualan home industri adalah harus memotong mata rantai perdagangan, caranya adalah membeli langsung dari pengrajin dan menjual langsung ke konsumen (end User) atau setidaknya dijual ke toko pengecer. Sehingga mata rantai yang ditempuh sangat pendek.

Disamping margin yang tinggi, memotong mata rantai dapat menghemat ongkos angkut yang nilainya sangat tinggi yang dibebankan kepada harga jual produk. Sebagai penjualan pisau dapur, untuk sampai ke konsumen akhir, rata-rata melalui empat matar rantai, setiap mata rantai mengambil keuntungan dan membebankan ongkos angkut.

Untuk mencapai keuntungan yang maksimal, pengadaan barang harus dalam jumlah tertentu, karena akan menghemat ongkos angkut. Contohnya adalah apabila ongkos truk sebesar Rp. 1.500.000 dengan kapasitas 5.000 unit, maka biaya per unitnya sebesar Rp. 300, apabila truk hanya diisi dengan 2.500 unit,maka biaya per unitnya sebesar Rp. 600, atau 200 persen lebih tinggi. Akan tetapi pada tahap awal, pasar belum terbentuk, jangan terlalu memaksakan untuk membeli dalam jumlah besar, karena jika penjualan lambat konsekwensinya adalah perputaran uang terhambat pada stok barang, dan diperlukan tempat penyimpanan yang lebih luas serta resiko barang rusak karena terlalu lama tersimpan.

Untuk mengoptimalkan keuntungan, maka usaha perdagangan tidak hanya dalam satu barang saja, tetapi bisa dalam beberapa barang dalam jenis yang sama. Seperti alat rumah tangga, yang awalnya hanya menjual sapu ijuk, ditambah dengan pisau, panci, wajan, teko dan lain-lain. sehingga keuntungan akan menjadi besar, karena dari setiap barang yang dijual mendapatkan keuntungan.

Mengemas Produk Curah

Saya masih teringat awal tahun 80-an ada pabrik yang bergerak dalam pengemasan terasi. Pabrik tersebut bermula daru usaha rumahan yang membeli terasi dari pasar, kemudian dipotong-potong menjadi ukuran kecil, kemudian dibakar dan dikemasa dalam plastik kecil memanjang. Terasi yang sudah matang dimasukkan kemudian plastik dirapatkan dengan cara dibakar menggunakan lilin kemudian dalam plastik yang sama dimasukkan terasi berikutnya kemudian dirapatkan lagi menggunakan lilin. Begitu seterusnya sampai dalam satu renceng berisi sepuluh biji terasi matang.

Terasi yang sudah dikemas tersebut dijual ke warung-warung, dan ternyata sangat laku, karena bagi ibu-ibu yang akan membuat sambal tidak perlu lagi membeli terasi mentah, kemudian membakarnya, cukup dengan membeli satu renceng (berisi 10 buah) terasi untuk membuat sambal sebanyak 10 kali.

Sebelumnya pabrik tersebut ditertawakan orang, karena pada waktu itu dianggap tidak lazim, tetapi ternyata minat konsumen yang begitu besar, dari usaha rumahan dalam waktu yang singkat menjelma menjadi pabrik dengan jumlah karyawan ratusan orang.

Keuntungan yang diperoleh sangat besar, karena dari pembelian terasi dipasar setelah matang dan dikemas harganya lebih dari tiga kali lipat. Apalagi setelah usahanya berkembang, tidak lagi membeli terasi mentah dari pasar, tetapi sekarang telah memiliki pabrik terasi sendiri dan memiliki tambak udang khusus untuk memasok kebutuhan bahan baku terasi.

Beberapa puluh tahun kemudian usaha ini ditiru oleh beberapa perusahaan besar, malahan terasi yang sebelumnya barang yang tidak berharga sekarang masuk dalam iklan televisi dengan menghabiskan biaya iklan sampai miliaran rupiah.

Banyak perusahaan yang menerapkan konsep yang sama untuk pengemasan produknya. Contohnya adalah kemasan kue, yang sebelumnya dikemas dalam kaleng seperti kue wafer, sekarang dikemas satuan dengan harga jual antara Rp. 500 rupiah sampai dengan Rp. 1.000 per biji. Kalau kemasan kaleng berisi 100 biji dengan harga jual Rp. 30.000 belum termasuk kaleng. Maka dengan kemasan bijian menjadi Rp. 50.000. artinya terdapat penambahan keuntungan sebesar Rp. 20.000. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 13)

Dengan jumlah pengguna interet yang begitu besar, dan dari tahun ke tahun akan terus bertambah, maka internet dapat dijadikan media usaha yang potensial. Internet tidak hanya dapat dipergunakan untuk mencari data dan informasi, atau untuk melakukan komunikasi dengan siapa saja di seluruh dunia, dan juga untuk alat untuk mengirim dokumen dan lain-lain.

Internet juga dapat dipergunakan untuk sarana atau media usaha, terutama usaha perdagangan baik perdagangan barang maupun perdagangan jasa. Dengan internet , biaya promosi menjadi jauh lebih efisien, serta dapat menyentuh begitu banyak pelanggan maupun calon pelanggan. Jenis usahapun sangat luas dan beragam, seperti pemasaran hasil bumi, pemasaran pakaian, pemasaran barang elektronik, dan lain-lain. pada intinya adalah hampir semua barang dapat dipasarkan melalui internet.

Begitupun dengan jasa, dengan begitu banyak pengguna internet, akan membuka peluang usaha diantaranya jasa pembuatan website, hosting dan lain-lain. Apabila pada awalnya pengguna internet hanya ingin mencari informasi dari internet, kemudian melakukan komunikasi melalui internet, selanjutnya menjual barnag melalui internet. Tahap berikutnya pengguna ingin memiliki website sendiri sebagai media untuk memperkenalkan diri dan usahanya.

Apabila jumlah pengguna internet di Indonseia 25 juta orang dan diantaranya 10 persen yang sudah memiliki website, maka masih terdapat sebanyak 22,5 juta pengguna yang belum memiliki website dan ini adalah pasar yang sangat potensial. Ababila jasa pembuatan website rata-rata Rp. 500.000, maka nilai peluang pasar adalah sebesar Rp. 11,25 triliun, dan apabila sewa hosting dikenakan biaya Rp. 200.000 per tahun, maka nilai potensi pasar untuk hosting Rp. 4,5 triliun per tahun.

Internet bisa dijadikan tempat untuk menawarkan barang yang kita produksi, dengan cara yang mudah dan simpel. Caranya dengan memasang iklan baik iklan berbayar maupun iklan gratis, sekarang ini begitu banyak website yang menawarkan pemasangan iklan gratis, baik iklan banner maupun iklan baris.

Bagi anda yang suka menulis, anda bisa membuat buku (e-book), dengan menjual buku dalam bentuk e-book banyak kemudahan dan keuntungan yang diperoleh. Pertama kita tidak perlu mencetak buku secara phisik, yang akan menghabiskan biaya yang cukup besar. Kedua tidak perlu menawarkan buku ke toko buku, yang meminta bagian dari penjualan, yang akan mengurangi keuntungan. Ketiga memberikan kemudahan kepada pembeli, karena cukup dengan melakukan transfer, buku bisa dikirim melalui download, maupun dikirm melalui internet.

Masih banyak peluang usaha dengan memanfaatkan fasilitas internet, yang tidak bisa saya sampaikan satu persatu disini. Anda bisa menawarkan apa yang anda miliki sekarang, contohnya apabila anda memiliki keahlian dalam mendesign kaos,anda bisa menjual konsep dan orang lain yang memproduksi kaos secara phisik, atau bisa juga anda yang mendesign sekaligus memproduksi dan menjualnya. Caranya anda bisa menawarkan design kaos, kemudian jika ada yang tertarik mereka harus melakukan pemesan dan setelah transfer dengan harga yang telah disepakati, maka anda baru memproduksi dan mengirimkan ke alamat yang diminta pelanggan.


Usaha Produksi/Industri

Dalam uraian sebelumnya dibahas bahwa usaha dalam bidang produksi atau industri yang paling besar memiliki resiko. Resiko pertama adalah memerlukan dana yang cukup besar untuk investasi dan modal kerja. Investasi dipergunakan untuk membeli. Tanah, bangunan pabrik, mesin, peralatan, kendaraan angkutan barang dan lain-lain. modal kerja dipergunakan untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, biaya prosesing dan lain-lain.

Modal kerja bisa lebih besar apabila pembelian bahan baku secara tunai. Persediaan bahan baku banyak dan tersimpan cukup lama sebelum diproses menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi banyak dengan waktu lama digudang sebelum dijual. Penjualan barang secara kredit dengan tenggang waktu jatuh tempo yang cukup lama.

Akan tetapi bukan berarti bahwa usaha produksi/industri tidak layak untuk dikerjakan ada beberapa jenis usaha produksi yang memiliki prospek yang baik. Tapi usaha ini harus melalui perhitungan yang matang dengan mempelajari dan menganalisa beberapa aspek. Apabila ragu dan tidak memiliki analisa yang tapat dan tidak memiliki kepastian, maka sebaiknya usaha dibidang ini jangan dilakukan, karena memiliki resiko yang tinggi.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, agar usaha poduksi atau industri bisa berhasil, sebagai berikut :

Penguasaan Pasar

Menguasai pasar atau peluang pasar untuk produk yang dihasilakan terbuka lebar. Hal ini bisa terjadi apabila kita memiliki kontrak penjualan dengan pelanggan dengan jumlah tertentu dan waktu tertentu, maka hal ini layak untuk dikerjakan. Contohnya ada pabrik sepatu di Indonesia, memiliki kontrak kerja dengan perusahaan sepatu merke terkenal, sehingga tidak perlu lagi membuka pasar untuk produk yang dihasilkan. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 12)

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam usaha jasa, yang pertama adalah pelayanan yang prima, dalam usaha jasa perpanjangan STNK adalah ketepatan waktu dan informasi biaya yang tepat. Yang kedua adalah menjaga kepercayaan, misalnya menjaga jangan sampai STNK hilang. Mengenai penetapan biaya disebutkan bahwa semua pembayaran yang tertera dalam STNK ditambah Rp. 15.000 sebagai uang jasa. Jangan sebutkan langsung biayanya, karena ada kemungkinan Biaya Perpanjangan STNK yang harus dibayarkan kepada Kepolisian (SAMSAT) berubah. Untuk itu uang yang diterima dari pelanggan sebagai titipan, dan jelaskan kepada pelanggan bahwa kemungkinan biaya tersebut sekian, sehingga apabila terdapat perbedaan antara perhitungan awal dengan realisasinya, mereka bisa memahami.

Administrasi yang harus dipersiapkan adalah bukti penerimaan (tanda terima) dokumen. Hal ini penting untuk menunjukkaan bahwa cara kerja kita professional dan memberikan rasa aman kepada pelanggan. Tanda Terima dibuat dua rangkap, yang asli diberikan kepada pelanggan yang akan dipergunakan untuk pengambilan STNK, yang kedua kita simpan sebagai arsip. Sebaiknya lembaran yang kita simpan jangan dilepas untuk memudahkan pengarsipan.

Dalam menentukan lamanya pekerjaan, harus ditentukan dengan pasti, misalnya kalau kita masih berstatus karyawan perusahaan, maka dokumen dari konsumen diambil hari ini, besok dikerjakan dan lusa pagi sudah diserahkan kepada pelanggan. Sedangkan apabila kita tidak merangkap sebagai karyawan, Apabila dokumen diterima sebelum jam 9.00, besok pagi sudah bisa diambil. Apabila dokumen diterima setelah jam 9.00 STNK bisa diambil pada besok sore.

Jangan lupa meminta nomor telepon yang bisa dihubungi, agar pada saat terdapat keterlambatan karena ada hambatan, maka bisa memberitahukan kepada pelanggan sebelumnya, tentunya diawali dengan permohonan ma’af.

Jika status anda masih merangkap sebagai karyawan, harus memiliki pegawai yang bisa dipercaya untuk melakukan pengurusan perpanjangan ke kepolisian. Anda bisa merekrut saudara atau teman yang dapat dipercaya dan gesit dalam bekerja. Apabila usaha sudah mulai berkembang, maka anda harus sudah meninggalkan pekerjaan dan focus pada usaha sendiri.

Langkah selanjutnya adalah mengurus perijinan, dengan tujuan untuk menghindari masalah dikemudian hari dan meningkatkan kepercayaan dari pelanggan dan bekerja lebih professional. Untuk pengurusannya bisa meminta bantuan pada notaris dimana domisili perusahaan akan didirikan.

Jika seseorang telah menggunakan jasa anda, maka hal ini merupakan potensi pasar, karena memungkinkan mereka kembali untuk memperpanjang melalui perusahaan anda. Untuk itu diperlukan pencatatan data pelanggan (data base) untuk memudahkna dalam menentukan waktu perpanjangan STNK kendaraan milik pelanggan.

Database berupa data-data penting yang harus dicatat, sebaiknya dibuat dalam komputer sehingga bisa dibuatkan sortasi tanggal jatuh tempo perpanjangan STNK, yang terdiri dari : Nama Pelanggan, Alamat Pelanggan, Nomor Telepon pelanggan, Merek kendaraan, jenis kendaraan, tahun pembuatan, dan lain-lain. dari database tersebut dibuatkan target pasar dengan asumsi pelanggan lama memperpanjang lagi STNK melalui perusahaan anda.

Untuk mengingatkan tidak ada salahnya dilakukan pemberitahuan beberapa hari sebelum pajak (STNK) habis masa berlakunya. Kemudian anda bisa beritahukan bahwa perusahaan anda siap untuk membantu perpanjangan STNK, bila perlu dokumen dijemput ke rumah atau kantor pelanggan, misalnya untuk pelayanan tersebut dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 5.000.

Untuk pengembangan selanjutanya, usaha jasa bisa diperluas tidak hanya melayani perpanjangan STNK, tetapi ditambah dengan jenis usaha lainnya yang masih berhubungan dengan usaha utama. Seperti membuat SIM, mutasi surat kendaraan, juga bisa diperluas lagi ke jasa penyediaan ticket kendaraan seperti ticket kapal laut, ticket bis, ticket pesawat dan lain-lain. Mungkin juga ada usaha sampingan seperti jual beli kendaraan, ini bisa terjadi karena suatu saat ada pelanggan yang akan menjual kendaraannya, anda bisa menawarkan kepada pelanggan laiinya. Yang penting adalah memanfaatkan relasi yang ada untuk dijadikan kesempatan dalam usaha.

Memanfaatkan Jaringan Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking

Jumlah pengguna internet diseluruh dunia mencapai 1 miliar, sedangkan di Indonesia lebih dari 25 juta, bahkan menurut perkiraan Telkomsel sebagai penyedia layanan internet di tahun 2010 diperkirakan pengguna internat mencapai 57,8 juta. Jumlah pengguna internet di Indonesia termasuk masih rendah yaitu baru 10,4 persen , sedangkan di China sudah lebih dari 50 persen.
(Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 14)

Bisa juga membuat produk untuk dipasarkan sendiri, tetapi produk yang dihasilkan telah memiliki nama dan mampu untuk bersaing dengan produk pesaing. Pola ini harus terus melakukan inovasi produk mengikuti dengan selera pasar. juga harus terus mengamati dan mempelajari langkah yang dilakukan pesaing sehingga produk yang dihasilkan tetap diminati konsumen.

Perhitungan secara global, menunjukkan bahwa pasar masih kekurang akan produk yang kita hasilkan. Atau dengan kata lain untuk produk yang kita hasilkan, permintaan lebih besar dari pada suplai. Sehingga walaupun terdapat banyak pesaing. Produk masih bisa diterima pasar, malah posisi pesaing dapat dijadikan mitra yang dapat saling melengkapi.

Tapi perlu diingat adalah data yang dipergunakan harus valid, sehingga tidak menyesatkan. Contohnya pada pertengahan tahun 1990-an “Katanya” ada usaha yang memberikan prospek yang besar, karena permintaan banyak dan produksi masih sangat kurang. Usaha tersebut adalah budidaya cacing, yang “katanya” untuk perusahaan kosmetik. Banyak orang tertarik dan mereka mengikuti pelatihan dengan membayar sejumlah uang dan membeli bibit cacing. Ternyata setelah mereka berproduksi, hasilnya tidak ada yang mau membeli. Yang untung adalah penyelenggara pelatihan, karena mereka telah memperoleh keuntungan dari menarik biaya pelatihan dan menjual benih cacing.

Sekarangpun banyak yang melakukan pola yang sama, apabila memang pasarnya terbuka dan mereka memberikan jaminan pasar, maka bisa saja usaha tersebut dijalankan. Tentunya harus diperhitungkan juga bahwa usaha tidak hanya ada jaminan pasar tapi juga menguntungan dan jangan lupa resiko kegagalan harus diperhitungakan. Juga harus diperhitungkan adalah dengan adanya pelatihan secara masal, akan membentuk banyak pelaku usaha yang sama, sehingga persaingan akan semakin ketat. Apabila anda masih ragu, sebaiknya usaha ini anda lupakan.

Memanfaatkan Limbah

Apabila disuatu daerah terdapat limbah yang murah harganya serta persediaanya cukup besar, maka ini dipat dijadikan modal dalam menjalankan usaha. tetapi ada beberapa syarat yang harus dimiliki, yaitu anda menguasai proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi (apabila belum, maka anda harus mempelajari terlebih dahulu dengan cara belajar baik dari orang yang sudah berpengalaman maupun dari buku, atau lebih baik apabila melakukan penelitian sendiri, sehingga hanya anda yang tahu).

Yang kedua adalah dengan memproduksi sendiri nilai barang akan meningkat dan harga jual serta kualitas barang mampu bersaing dengan barang yang diproduksi pesaing. Yang ketiga adalah memiliki modal yang cukup untuk menjalankan produksi tersebut, karena sebagaimana yang saya jelaskan diatas bahwa untuk usaha produksi diperlukan modal yang besar. Apabila modal yang dimiliki kecil, maka sebaiknya memulai usaha dari sekala kecil disesuaikan dengan modal yang dimiliki.

Didaerah pantai yang banyak terdapat nelayan, biasanya ada ikan yang tidak dikonsumsi, sehingga biasanya dibuang atau kalaupun dijual harganya murah. Atau jika tempat tinggal anda dekat dengan prosesing ikan, banyak bagian ikan yang terbuang seperti kepala ikan, sisik ikan tulang dan bagian lainnya. Bagian tersebut bisa anda minta atau beli dengan harga murah. Kemudian dijemur sampai kering dan dijadikan tepung ikan. Untuk pemasaran, tepung ikan tidak terlalu menjadi kendala, karena banyak orang yang mencari untuk dijadikan bahan baku pakan ikan dengan harga tinggi.

Setelah pembuatan tepung ikan berhasil, usaha bisa dikembangkan dengan membuat pakan ikan, atau pakan ayam, tentunya pembuatan pakan juga harus dikuasai terlebih dahulu, baik secara teknis prosesing, ketersediaan modal dan ketersediaan bahan baku selain tepung ikan dan tak kalah pentingnya adalah pemasaran produk.

Atau bisa juga membuat peternakan ikan sendiri, seperti yang pernah saya sampaikan, ada peternak lele yang mendapatkan untung besar, karena dia tidak menggantungkan pakan lele dari pakan buatan pabrik, tetapi mengolah ikan yang banyak dilingkungan dia tinggal dan dijadikan bahan pakan utama lele. Keuntungan diperoleh karena mampu menghemat biaya pakan yang sangat besar.

Uraian diatas adalah hanya salah satu contoh usaha produksi/industri yang memungkinkan untuk dilakukan. Sebetulnya banyak potensi yang ada disekitar anda. Akan tetapi anda harus mampu menggali potensi yang terpendam, dimana barang yang sebelumnya tidak berharga dapat dijadikan usaha dan menghasilkan keuntungan yang besar.

Memanfaatkan Bahan Baku Musiman

Harga sayuran atau buah-buahan pada saat barang melimpah dan daya serap pasar lebih rendah dari pasokan barang, maka harga akan jatuh ke tingkat terendah. Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya bahwa harga tomat pada saat barang melimpah hanya Rp. 400 per kg. tidak jarang tomat dibuang begitu saja, karena tidak ada pembeli. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 16)

Pemerintah beralasan bahwa kontrak penjualan gas dilakukan beberapa tahun yang lalu, ketika harga gas murah, tapi bukankah lazimnya kontrak tidak mengikat harga dalam jangka waktu panjang dan apakah pembeli tidak melihat bahwa harga komoditas selalu berfluktuasi. Contoh lain adalah PLN kekurang batu bara untuk menggerakan tenaga listrik, karena batubara yang ada banyak dijual keluar negeri. Bahkan ironisnya pulau Kalimantan sebagai penghasil batubara terbesar di Indonesia, kekurangan pasokan listrik.

Tapi biarlah itu urusan pemerintah dan wakil rakyat yang harus menyelesaikannya. Yang menarik adalah produk rotan, hutan kita menghasilkan rotan sebesar 85 persen dari total produksi dunia. Tetapi mebeul yang terbuat dari rotan kita, kalah bersaing dari produk yang sama dari Negara China yang rotannya diimpor dari Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa produksi kita tangat tidak efisien. Karena kalau ditinjau dari mata ratai dan biaya produksi, seharusnya produk China jauh lebih mahal dari produk kita.

China membeli rotan mentah dari Indonseia, tentunya dengan harga lebih mahal dari pada penghasil rotan memproduksi sendiri, karena penghasil rotan telah mengambil keuntungan. Kemudian dibebani biaya ekspor yang terdiri dari biaya pengangkutan ke pelabuhan, biaya pengapalan, biaya pengangkutan dari kapal ke pabrik, biaya pengkutan produk jadi dari pabrik ke pelabuhan, biaya pengapalan, biaya pengangkutan dari kapal ke tempat pemasaran. Serta terdapat biaya lain yaitu pengurusan dokumen. Ijin impor dan lain-lain.

Dari uraian diatas sebenarnya tidak masuk akal kalau pengrajin rotan kita mengeluh karena kalah bersaing dengan produk China. Dan mereka menyalahkan pemerintah, karena membuat peraturan membuka kran ekspor bagi produk bahan baku rotan.

Saya kira ada yang salah dengan industri rotan kita, yang harus kita cari akar permasalahannya dan segera diperbaiki. Tetapi ada beberapa hal yang memungkinkan terjadinya kesalahan. Pertama industri kita sangat tidak efisien, apakah dari mesin produksi, apakah dari pemanfaatan bahan baku yang kurang optimal (seperti pemotongan yang salah, sehingga banyak yang terbuang) dan lain-lain.

Yang kedua mungkin juga kita kalah bersaing dari hasil produk yang tidak diminati pasar, karena model yang ketinggalan jaman, atau bisa juga kalah dalam hal kerapiahan dan kehalusan pekerjaan. Sebenarnya masalah seperti ini bisa diatasi yaitu kita harus memiliki inovasi dan lebih mengedepankan mutu produk dari pada jumlah produk yang dihasilkan.

Banyak potensi yang kita miliki hanya dijual dengan bentuk bahan mentah tentunya dengan harga yang sangat rendah. Sebagai contoh adalah produksi kakao, sebagaian besar dijual dalam bentuk bahan mentah kering dan hasil permentasi. Dengan harga berkisar antara Rp. 13.000 sampai dengan Rp. 20.000 per kg (pada saat barang langka). Tetapi coba kita lihat harga kakao (cokelat) hasil olahan. Dari data yang saya peroleh coklat bubuk tidak murni harga terendah adalah Rp. 37.000 per kg, yang lainnya dijual dengan harga Rp. 63.500, ada yang menjual dengan harga Rp. 65.000. sesuai dengan kualitas dan kemurnian cokelat.

Harga jual bubuk cokelat antara dua sampai tiga kali lipat dari harga penjualan petani dalam bentuk biji cokelat. Artinya ada pedagang yang mengolah biji cokelat menjadi tepung cokelat dengan keuntungan kotor sebesar 200 persen. Sedangkan petani dengan perjuangan dari mulai menanam, memberi pupuk, memanen, mengupas sampai dengan menjemur, hanya memperoleh pendapatan yang sangat kecil. Padahal dari mulai menanam sampai dengan menjual biji cokelat diperlukan waktu bertahun-tahun.

Hal ini merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan dimana margin yang diperoleh sangat besar. Akan tetapi diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan yang tidak sesimpel menjual biji kakao kepada tengkulak. Perlu dipersiapkan cara yang baik dalam mengolah biji kakao menjadi bubuk cokelat sehingga dapat menghasilkan bubuk cokelat dengan kualitas baik. Hal ini perlu diperhatikan karena dengan kualitas produksi yang baik, produk dapat bersaing dengan produk lain, sehingga akan memudahkan dalam pemasaran.

Pemasaran produk bisa dilakukan kepada pemakai langsung dimulai dengan menawarkan kepada toko pembuat kue, mereka bisa diberi sampel dan jelaskan kepada mereka bahwa bubuk cokelat yang dijual adalah murni tidak ada campuran apapun, sehingga kualitasnya bisa dijamin. Harga yang ditawarkan harus lebih rendah dari pada harga beli dia dari tempat lain. Harga jual bisa lebih rendah dari harga pasar, bukan berarti keuntungan lebih kecil, karena dengan menjual langsung kepada pemakai akhir dapat memotong mata rantai perdagangan.

Apabila produk sudah diterima oleh pembeli dan tidak ada masalah dalam pengadaan bahan baku dan produksi. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan usaha, yaitu menawarkan kepada penjual kue lainnya dan konsumen pertama bisa dijadikan referensi. Kunci keberhasilan usaha ini adalah memperhitungkan segala aspek. Dari mulai pemgadaan bahan baku yang berkualitas, proses produksi sesuai dengan standar, pengemasan yang menjaga kebersihan, serta penampilan yang menarik. Serta membuka dan menjaga pasar potensial. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 15)

Begitu juga dengan harga cabe terendah hanya Rp. 2.500 saja, bahkan sering terjadi cabe tidak dipanen, karena tidak ada orang yang mau membeli. Disamping itu terdapat tomat maupun cabe hasil sortiran tidak bisa dijual karena bentuknya kecil dan tidak menarik. Padahal kualitas barangnya masih bagus.

Hal ini merupakan subuah peluang usaha yang sangat menjanjikan yaitu membuat saos tomat, sambal atau cabe bubuk. Karena salah satu factor produksi yang memiliki struktur biaya paling tinggi adalah bahan baku. Denga rendahnya biaya bahan baku, maka harga pokok menjadi rendah, sehingga keuntungan menjadi tinggi dan harga jual bisa bersaing.

Pola produksi yang dilakukan adalah membeli bahan pada saat harga rendah saja, sedangkan pada saat harga bahan baku tinggi, jangan memaksakan untuk berproduksi, karena keuntungan rendah, bahkan bisa mengalami kerugian. Pembuatan makanan seperti saos tomat, dan sambal, dengan mengikuti standar produksi yang baik, dapat menghasilkan makanan yang tahan lebih dari satu tahun.

Oleh karenanya walaupun tidak melakukan produksi pada saat harga bahan baku mahal, penjualan tetap bisa dilakukan dengan cara mengatur stock yang baik. Jika dalam satu tahun terjadi harga bahan baku rendah sebanyak dua kali, dan kemampuan penjualan per bulan adalah sebesar 100.000 botol, maka produksi dilakukan sebanyak 2 kali masing masing 600.000 botol. Walaupun ada permintaan barang lebih dari 100.000 botol per bulan, penjualan dibatasi hanya 100.000 botol saja, karena kalau dipaksakan sedangkan stock tidak mencukupi, hal ini akan membuat usaha rugi, atau keuntungan berkurang.

Karena pada bulan berikutnya stock barang kosong sedangkan permintaan tetap, sehingga pelanggan akan kecewa dan pindah ke produsen pesaing. Apabila produksi dipaksakan untuk memenuhi permintaan, maka usaha akan rugi karena harga bahan baku sedang tinggi.

Persiapan yang harus dilakukan adalah, pertama anda harus menguasai betul cara melakukan produksi. Dimulai dengan mempelajari dari buku atau bisa bertanya ke departemen perdagangan atau industri biasanya mereka memiliki resep dan biasanya mereka mau untuk membantu kita.

Kemudian lakukan percoban sesuai dengan resep yang ada. Pada saat awal mungkin saja produk gagal. Inilah tantangannya, anda tidak boleh menyerah, lakukan percobaan lagi, sampai berhasil dan benar-benar yakin bahwa produk sudah sesuai standar. Yang perlu diperhatikan adalah rasa harus sesuai dengan selera konsumen dan yang kedua adalah produk harus tahan lama minimal selam 1 tahun produk masih baik dan layak konsumsi.

Cara pemasaran dilakukan dengan menawarkan kepada penjual makanan, seperti penjual baso, penjual ayam goreng Kentucky, penjual gorengan dan lain-lain. Harga yang ditawarkan harus bisa bersaing dengan produk pesaing. Untuk menarik pelangan, penjualan diantar langsung ke pedagang dan cara pembayaran berdasarkan barang terjual. Caranya adalah apabila pada saat pengiriman pertama dikirim 10 botol, dan pengiriman kedua tersisa 4 botal, pembayaran untuk 6 botol dan pelanggan diberi barang lagi sebanyak 6 botol, untuk emlengkapi menjadi 10 botol.

Ditinjau dari segi arus kas (cash Flow) usaha ini memerlukan modal kerja cukup besar, karena persediaan yang lama dan penjualan dengan cara konsinyasi. Akan tetapi dengan keuntungan yang besar, maka kebutuhan modal kerja akan segera teratasi karena tertutupi dari keuntungan usaha. Akan tetapi pada tahap awal usaha ini harus dimulai dari yang terkecil, karena jiga terjadi kegagalan, maka kerugian tidak akan besar dan kemampuan kita dalam mengelola akan teruji seiring berjalan waktu.

Meningkatkan nilai tambah

Negara Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat besar. Seperti pertambangan dari mulai biji timah, emas, tembaga, aspalt, nickel, dan lain-lain. serta tumbuhan yang bisa tumbuh subur di Negara kita seperti tanaman sawit, tanaman kakao, tanaman karet, tanaman lada dan lain-lain. juga hasil hutan banyak dihasilkan dari bumi kita seperti kayu, rotan, tanaman obat-obatan dan lain-lain.

Negara kita juga memiliki sumber daya manusia yang cukup besar, yaitu 241. juta orang. Yang merupakan sumber tenaga kerja dan yang sering dibidik orang adalah sumber pasar yang potensial.

Sayangnya kita belum bisa memanfaatkan sumber daya dengan maksimal. Contohnya adalah kita memiliki sumber gas alam yang sangat besar, akan tetapi gas alam dijual ke luar negeri. Sedangkan kita sendiri kekurang pasokan untuk kebutuhan dalam negeri. Ironisnya kita menjual harga gas ke luar dengan harga murah sedangkan untuk pasokan dalam negeri harus membeli dari negara lain yang tidak memiliki sumber gas dengan harga yang jauh lebih mahal. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 18)

Mungkin kita sering melihat bahwa banyak rumah makan sejenis yang menjual makanan dengan harga selangit, tetapi tetap saja ramai dikunjungi orang. Alasannya adalah makan di tempat tersebut tidak hanya memikirkan selera makan, tetapi lebih kepada alasan prestise. Dan bagi perusahaan yang ingin disebut binafide, lebih mahal harga makanan, lebih baik.

Yang saya uraikan diatas adalah rumah makan yang membidik segmentasi pasar yang berbeda dengan rumah makan pada umumnya. Dimana mereka tidak hanya menjual makanan yang enak tetapi dilengkali dengan fasilitas yang lain, diaantaranya adalah tempat yang nyaman, pelayanan prima, makanan dibuat dari bahan baku yang segar, tempat parkir yang luas dan lain-lain.

Ada segmentasi pasar menengah, dimana sasarannya adalah keluarga yang ingin menikmati makan sekaligus rekreasi. Syaratnya adalah makanan yang disajikan enak, tempatnya nyaman dan harga tidak terlalu mahal (walaupun masih jauh diatas harga rata-rata) misalnya KFC, Pizza Hut dan lain-lain. yang datang biasanya keluarga yang merayakan sesuatu, misalnya ada anggota keluarga yang berulang tahun. Merayakan kelulusan, menikmati gaji pertama, dan lain-lain.

Tetapi pada umumnya adalah rumah makan yang melayani kebutuhan pokok konsumen yaitu makanan. Segmen ini yang paling banyak konsumennya. Rumah makan seperti ini ramai dikunjungi setiap hari, biasanya, pada pagi hari untuk sarapan, pada siang hari untuk makan siang dan pada sore hingga malam hari untuk makan malam.

Memulai usaha rumah makan tidaklah mudah, banyak persipan yang harus dilakukan diantaranya adalah menyiapkan tempat yang strategis, membidik calon konsumen, menysusun menu makanan yang sesuai dengan selera konsumen, dan lain-lain. Menu yang dipakai bisa hanya satu macam, bisa beberapa macam bisa juga setiap kali berubah.

Pada tahap awal sering kali makanan yang telah dimasak, tidak habis terjual, pada posisi ini serba salah, masak banyak tidak ada yang beli tidak masak suatu menu ditanyakan konsumen. Disinilah ujian terberat usaha rumah makan. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, kita akan tahu dan mengukur selera konsumen. Sehingga masakan yang dibuat jenis dan jumlahnya bisa disesuaikan. Kadang ada hari tertentu banyak pelanggan yang datang, pada hari berikutnya bisa juga pelanggan sepi.

Rumah makan yang sering kita lihat dan selalu ada diseluruh Indonesia adalah rumah makan padang. Rumah makan padang memiliki kekhasan, yaitu rasa yang hampir sama disemua daerah, dengan pelayanan yang cepat dan harganyapun tidak terlalu mahal. Kalau kita pergi ke suatu daerah untuk pertama kali, biasanya rumah makan yang dicari adalah rumah makan padang.

sebenarnya ada beberapa peluang usaha membuka rumah makan, salah satu pola yang bisa dipakai adalah untuk memuaskan pelanggan akan masakan tertentu yang berasal dari daerah asal pelanggan. Sebagai contoh ketika saya berada di Pangkalpinang kepulauan Bangka Belitung, ada rumah makan khas sunda yang dipenuhi oleh pelanggan yang rata-rata orang sunda atau yang lama tinggal di Jawa Barat.

Waktu saya tinggal di Bandung banyak orang Jawa yang mengeluh tentang masakan Sunda yang menurut mereka kurang cocok dengan selera mereka. Sedangkan untuk menikmati masakan Jawa, mereka tidak menemukannya. Sedangkan orang Jawa yang tinggal di daerah Sunda ratusan ribu orang jumlanya.

Begitupun waktu saya tinggal di Surabaya, banyak orang Sunda yang merindukan masakan Sunda sehingga tidak jarang ketika mereka berkesempatan pulang kampung, balik lagi dengan membawa masakan sunda diantaranya pepes ikan, bakso, tahu Andir dan lain-lain. saya kira kalau di Surabaya dibuka rumah makan khas Sunda akan banyak konsumen orang Sunda yang datang.

Ada juga masakan khas daerah Purwakarta yang selalu ramai dikunjungi orang, yaitu sate maranggi. Saya kira kalau ada orang yang membuka rumah makan sate maranggi dimanapun diseluruh Indonesia, akan mendapatkan pelanggan yang banyak. Karena sate maranggi tidak hanya karena masakan khas Purwakarta atau Jawa Barat umumnya, tetapi sate maranggi memiliki rasa yang lezat, dan dapat memuaskan selera konsumen.

Waktu saya tinggal di Jakarta ada rumah makan yang dipenuhi pelanggan, padahal rumah makan tersebut hanya menjual tahu goreng yang dikasih bumbu sambal jahe (terdiri dari kecap, jahe dan cabe rawit diiris halus). Tahu yang dipergunakana adalah tahu khas Andir dari Bandung. Saya kira apabila tahu andir dibuat dan dijual di manapun akan laku dijual, karena tekstur tahu yang lembut dan enak rasanya. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 17)

Masih banyak lagi peluang usaha dengan pola sejenis, seperti mengolah biji kopi menjadi kopi bubuk kemasan. Mengolah susu murni menjadi susu pasteurisasi. Membuat susu kental manis, membuat youghart, membuat keju, dan banyak lagi peluang yang ada disekitar anda.

Yang pasti adalah membuat produk dengan cara meningkatkan nilai tambah potensi yang ada disekitar anda, akan memberikan nilai tambah yang sangat besar. Tapi anda jangan berfikir, untuk melakukan usaha dengan pola produksi, apabila bahan bakunyapun sulit didapat, apalagi sumber bahan baku harus impor.

Usaha Rumah Makan

Ada orang bilang bahwa, selama manusia dalam hidupnya masih memerlukan makan, maka usaha rumah makan akan tetap hidup dan berkembang. Perkataan orang tersebut ada benarnya, tetapi juga tidak sesederhana itu. Banyak pengusaha sukses yang bergerak dalam usaha ini baik dari dalam, maupun luar negeri. Misalnya KFC (Kentucky Fried Chicken), McDonald, Pizza Hut, Hoka Hoka Bento. Dari dalam negeri Ayam Suharti, Bakso Malang, rumah makan Ampera, Soto Sadang, Sate Maranggi dan lain-lain.

Yang menarik dari usaha ini adalah tingkat keuntungan yang tinggi, rata-rata margin yang diperoleh dari usaha rumah makan lebih dari 30 persen, bahkan ada yang lebih dari 100 persen. Hal ini bisa terjadi karena orang membeli makanan tidak dengan pertimbangan logika, tetapi dengan pertimbangan selera.

Ada rumah makan yang menjual makanan dengan harga yang sangat mahal. Sebagai contoh pada tahun 1998, saya bersama direktur operasional pada sebuah perusahaan di Jakarta, menjamu makan dua orang pejabat penting pada sebuah perusahaan besar, untuk membicarakan masalah proyek. Menu yang disajikan tidak jauh berbeda dengan rumah makan yang lain, makanannya gurame goreng, udang goreng, cah kangkung, serta makanan dari daging sapi dan daging ayam.

Minuman yang disajikan terdiri dari es jeruk, kepala kopyor, berbagai macam jus, dan lain-lain. serta hidangan penutup berupa ice cream dan buah-buahan. Sekitar satu jam kemudian, pertemuan selesai dan tamu sudah pulang, saya datang ke kasir untuk menyelesaikan pembayaran. Ketika disodori bon ,saya kaget karena jumlah yang harus saya bayar untuk makan empat orang sebesar Rp. 4.700.000. ternyata harga makanan disana sangat mahal, untuk segelas es jeruk kalau di tempat makan yang lain paling mahal Rp. 5.000 per gelas, disana dijual dengan harga Rp. 54.000. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 19)

Penutup

Kesuksesan bukanlah sesuatu yang instant, dan juga tidak mudah untuk mencapainya. Tidak banyak orang yang dapat mencapai kesuksesan yang dicita-citakannya. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka menganggap kesuksesan itu mudah dan dapat diperoleh dengan cara yang instant. Kesuksesan harus melalui beberapa tahapan yang harus ditebus dengan perjuangan dan pengorbanan. Jika tahap pertama telah dilewati, diteruskan tahap kedua, dan seterusnya.

Bisa diibaratkan jika kita ingin mengambil gelar sarjana, tidak mungkin ditempuh hanya dalam satu tahun, tetapi setidaknya harus ditempuh dalam empat sampai lima tahun. Tahapan yang harus dilalui adalah lulus test masuk, mengikuti pelajaran minimal 75 persen dari jumlah pertemuan, lulus ujian seluruh mata kuliah yang diajarkan, membuat skripsi, lulus sidang skripsi dan terakhir adalah wisuda.

Banyak orang bersemangat ingin masuk perguruan tinggi guna mendapatkan gelar sarjana, tetapi tidak sedikit diantara mereka berhenti ditengah jalan, karena merasakan beratnya perjuangan untuk mencapai gelar sarjana. Bahkan ada yang sudah selesai mengambil mata kuliah tinggal membuat skripsi, tetapi mereka tidak tahan, dan akhirnya cita-cita untuk menjadi sarjana tidak tercapai.

Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi mengorbankan waktu yang tidak sedikit, padahal kalau dari awal tidak masuk perguruan tinggi, waktu yang ada bisa dipergunakan untuk berkarir atau memiliki usaha sendiri.

Tidak sedikit orang masuk perguruan tinggi, tanpa mempertimbangkan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya, sehingga ditengah jalan berhenti dan masuk lagi ke jurusan yang menurutnya lebih cocok dan memulai lagi dari awal. Kadang kejadiannya berulang dan setiap jurusan yang dimasuki tidak merasa cocok, karena melihat bahwa jurusan lain lebih menarik.

Menjalankan usaha perlu keuletan dan kesabaran, ibarat kita menempur perjalanan panjang menggunakan kendaraan, misalnya dari Surabaya ke Jakarta. Apabila kita ingin cepat sampai, maka perjalanan akan terasa sangat panjang dan melelahkan. Seharusnya perjalanan di buat beberapa tahap, misalnya Surabaya-Lamongan, Lamongan-Kudus, Kudus-Semarang, Semarang-Brebes,Brebes Cirebon, Cirebon-Jakarta. Setiap tahapan yang dilalui merupakan suatu pencapaian target jangka pendek, sehingga walaupun belum sampai ke tujuan akhir, tetapi telah berhasil melampau tahapan yang harus ditempuh. Dengan cara ini perjalan akan terasa lebih menyenangkan dan timbul rasa percaya diri, apa yang telah dijalani sudah sesuai dengan arah yang benar.

Dalam dunia usaha antara pihak yang menang dan pihak yang kalah, sering kali perbedaanya sangat tipis. Ibarat lomba lari 100 meter di Olimpiade Beijing, juara pertama Usain Bolt dari Jamaica, mencatatkan waktu 9,69 detik dan juara dua Richard Thompson dari Trinidad And Tobaco mencatatkan waktu 9,89 detik. Selisih waktu antara keduanya hanya 0,20 detik atau Usain Bolt lebih cepat 0,2 persen saja dari Richard Thompson.

Walaupun hanya selisih 0,2 persen saja, tetapi juara pertama mendapatkan segalanya, hadiah yang besar, kesempatan meniti karir baik dibidang olah raga yang digelutinya, maupun diluar dunia olah raga, seperti bintang iklan, actor dan lain-lain terbuka lebar. juga tidak kalah pentingnya adalah dia mendapatkan ketenaran yang banyak diidamkan orang.

Lain dengan juara kedua, walaupun sama-sama mendapat mendali, tetapi namanya akan dikenang sesat saja ketika dilakukan pengalungan medali. Setelah itu dilupakan. Yang lebih tragis lagi yang mendapat urutan keempat yaitu Churandy Martina dari Belanda yang mencatatkan waktu 9,93 detik, walaupun selisih waktu dari jaura pertama hanya 0,24 detik saja tetapi urutan ke empat tidak mendapatkan apaun.

Begitupun dalam dunia usaha, persaingan untuk mendapatkan kesuksesan sangat ketat, dan pemenangnya adalah orang yang hanya memiliki sedikit kelebihan dari pesaingnya, tetapi dia melakukannya dengan sungguh-sungguh dan konsisten.

Peluang usaha yang saya sampaikan diatas hanya sebagian kecil saja dari peluang yang sebenarnya ada disekitar kita. Yang lebih tahu bahwa sesuatu adalah peluang bukan saya, tetapi anda sendiri. Mungkin juga menurut saya adalah sebuah peluang, tetapi bagi anda justru sebaliknya. Ikutilah apa yang anda yakini, karena anda yang akan menjalankanya (bukan saya).

Tetapi yang penting adalah anda menetapkan bahwa sesuatu itu sebuah pelung, melalui tahapan yang benar, dan dapat dijelaskan dengan logika dan akal sehat, bukan dengan perasaan atau “kata orang”. Kemudian dijalankan dengan cara yang benar pula, serta setiap saat dilakukan evaluasi. Setiap kendala yang dihadapi harus dicari penyebabnya dan segera diperbaiki.

Diperjalanan usaha tidak hanya masalah yang dihadapi, akan tetapi akan muncul peluang lain yang masih sejalan dengan usaha utama. Peluang itu harus terus dikembangkan dan dijalankan dengan konsisten, sehingga antara usaha satu dengan lainnya bisa berjalan dan saling mendukung. (Baca Selanjutnya ……)

Membangun Usaha (Bagian 20)

Dalam pengembangan usaha, tidak selamanya hanya dalam satu bidang, tetapi bisa terdiri dari beberapa bidang usaha yang satu sama lain saling mendukung, atau usaha bisa tercipta, dengan memanfaatkan usaha yang telah berkembang sebelumnya. Sebagai contoh usaha utama (cor business) pada bidang produksi dan pemasaran satu jenis makanan kecil (snack). Pengembangannya bisa dilakukan untuk memproduksi beberapa jenis snack, atau ditambah dengan produksi minuman danl lain-lain. Hal ini untuk memanfaatkan jaringan pasar dan jalur distribusi yang telah terbentuk oleh produk sebelumnya. Contoh adalah perusahaan Kacang Garuda, asalnya hanya menjual kacang, sekang berkembang menjadi puluhan bahkan mungkin ratusan merek.

Untuk memudahkan evaluasi dan pengaturan manajemen, maka setiap usaha baru dibuat unit usaha yang berdiri sendiri dan memiliki manajemen sendiri. Sehingga akan termonitor perkembangan dan untung ruginya masing-masing unit usaha. Unit usaha tidak saja merupakan unit bisnis, tetapi bisa juga berupa unit pendukung , seperti untuk pengangkutan (distribusi) dan pemasaran dibentuk unit usaha pemasaran. Dimana unit ini memiliki pendapatan sendiri dan biaya sendiri, sehingga kelihatan laba usahanya.

Adakalanya dalam perjalanan, salah satu usaha mengalami kemunduran, dan setelah melalui beberapa tahapan evaluasi, usaha tersebut harus ditutup karena akan membebani usaha yang lainnya. Akan tetapi apabila salah satu unit usaha rugi, tetapi memiliki peran strategis dalam mendukung unit usaha lainnya, maka unit usaha tersebut harus dipertahankan.

Sekarang saatnya, anda menarik benang merah dari posisi anda saat ini untuk menuju cita-cita dan harapan anda di dimasa yang akan datang. Ukurlah setiap langkah dengan ukuran waktu, sehingga anda memiliki jalan terang yang dapat menuntun anda kearah kesuksesan yang anda cita-citakan.

Selamat berjuang, Semoga Sukses

Hormat Saya,

Firdaus Hendrawan