Ternyata pohon rambutan Binjai bisa tumbuh baik di Purwakarta dan berbuah lebat, sama lebatnya dengan rambutan aceh yang ada disekelilingnya. Yang membedakan adalah rasanya manis, tidak ada sedikitpun rasa asam seperti rambutan aceh. Akan tetapi jika dibandingkan dengan rambutan binjai yang tumbuh di kota Blitar, ada sedikit perbedaan, yaitu buahnya sedikit lebih kecil. Mungkin ada pengaruh dari rambutan aceh disekelilingnya pada saat penyebukan buah terjadi persilangan. Jadi mungkin saja apabila disuatu area hanya ditanam rambutan binjai hasilnya lebih optimal.
Saya menganjurkan untuk menanam pohon rambutan binjai, karena dari segi budidaya tidak terdapat perbedaan, yang membedakan adalah keuntungannya yang jelas jauh lebih besar, karena harganya lebih tinggi. Untuk mendapatkan bibtt, bisa diperoleh di penjual bibit di kota Blitar, Kediri, Probolinggo, Malang dan kota lain di Jawa Timur. Untuk memudahkan bisa pesan kepada sopir truk yang sering mengangkut barang dari kota tersebut ke kota tempat rambutan akan ditanam.
Atau apabila dalam jumlah yang banyak bisa beli langsung ke tempat penjual bibit buah di kota tersebut diatas. Anda bisa datang sendiri atau bisa juga minta tolong kepada saudara atau teman yang tinggal di kota tersebut.
Usaha berkebun rambutan bisa dinikmati dalam jangka panjang, akan tetapi sebenarnya tidak banyak investasi yang dikeluarkan karena pemeliharaan pohon rambutan tidak memerlukan penanganan khusus. Untuk mengoptimalkan lahan dan memperoleh pendapatan dalam jangka pendek, sebagian lahan ditanami oleh phon yang cepat berbuah seperti pisang, papaya, dan lain-lain. Pada lahan yang mendapat sinar matahari yang cukup, dapat ditanami dengan sayuran.
Berkebun Durian
Panatisme penggemar buah durian sangat kental, sehingga kegemarannya untuk menikmati buah durian tidak akan tergantikan oleh buah lainnya. Walaupun harga buah durian mahal, tetapi tetap saja banyak orang yang membelinya. Jumlah pohon durian di Indonesia cukup banyak, yang tersebar di beberapa daerah, terutama daerah Sumatra, Jawa dan Kalimaantan. Akan tetapi sangat disayangkan pohon yang masih produktif sekarang masih banyak yang memiliki varitas dengan mutu rendah. Tentunya dengan harga jual yang rendah pula.
Beberapa tahun yang lalu saya berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat yang menurut cerita orang bahwa disana merupakan sentra buah durian yang terkenal mutunya baik. Karena ketenarannya, banyak orang Malaysia yang menyeberang ke Pontianak untuk menikmati durian Pontianak. Mereka tidak hanya menikmati buah durian, tetapi mereka membawa biji durian untuk di tanam di malayasia.
Ternyata sekarang pohon diruan sudah sulit dijumpai di Pontianak, malahan orang Pontianak kalau ingin menikmati Durian yang baik harus menyeberang ke Malaysia, terbalik dengan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini patut disayangkan karena potensi yang dimiliki hilang begitu saja ditelan waktu. Akan tetapi, bukan berarti tidak bisa diperbaiki, akan tetapi diperlukan kesungguhan dan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan seperti semula.
Untuk beberapa tahun kedepan pasar durian tidak akan berkurang, bahkan akan terus meningkat seiring dengan makin bertambahnya orang yang fanatik menikmati buah durian. Hal ini dapat dibuktikan bahwa saat ini semakin banyak impor buah durian dari Negara Thailand, walaupun harganya mahal (bisa mencapai Rp. 80.000 per buah) tetapi tetap saja di beli orang. Padahal kalau dari rasa masih enak durian lokal Indonesia, karena disamping banyak durian lokal yang memiliki rasa yang spesifik, durian impor harus dipetik dalam kondisi belum matang betul untuk mengantisipasi waktu yang cukup panjang dari mulai dipetik hingga dinikmati pembeli.
Yang harus dilakukan adalah memperbaiki varietas yang ada sekarang dengan varietas unggul, baik dari rasanya yang lezat, biji yang kecil, lebih cepat berbuah dan menghasilkan buah yang banyak. Di Indonesia terdapat beberapa varietas unggul yang bisa dikembangkan. Menurut saya replacemen (penggantian) pohon durian mutlak harus dilakukan.
Sekali lagi secara teknis budidaya bisa dipelajari dari buku yang banyak dijumpai di toko buku, saya hanya akan melihat dari segi prospek dan manajemen. Penanaman pohon durian harus diperhatikan dari mulai pemilihan bibit. Bibit harus memiliki keunggulan yang disebutkan diatas, sehingga kita tidak akan menyesal ditengah perjalanan. Tetapi bibit yang unggul juga harus disesuaikan dengaan kondisi lahan dan ketinggian permukaan tanah. Karena kalaupun bibit unggul tetapi lahannya tidak cocok, juga tidak akan mendapatkan hasil optimal.
Bagi anda yang memiliki lahan tidak luas, saya kira, bisa menanam satu atau dua pohon saja. Karena dalam jangka panjang tetap akan memberikan keuntungan. Setidaknya jika ingin menikmati durian tidak perlu mengeluarkan uang, cukup memetik dari halaman sendiri. (Baca Selanjutnya ……)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih