Mengenai pemasaran ikan hias, yang saya ketahui masih terbuka lebar, dan bisa ditawarkan kepada pedagang ikan hias. Disetiap kota di seluruh Indonesia hampir pasti dapat dijumpai toko penjual ikan hias, bahkan di kota-kota tertentu seperti Surabaya, Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya, terdapat kawasan yang khusus menjual ikan hias.
Salah satu ikan hias adalah lele hias yang warnanya sangat indah, waktu lele berumur muda warnanya putih polos ada juga putih bertotol hitam. Apabila lele sudah dewasa warna putih akan berubah menjadi warna kuning. Lele hias sangat tidak kalah indahnya dari ikan koi, malahan mungkin lele indah, karena badannya lebih fleksibel dalam bergerak.
Lele hias ini sudah sangat jarang ditemui, sesekali waktu saya pernah melihat diperdagangkan di pedagang ikan hias di daerah Lingkar selatan kota Bandung. Dengan harga yang sangat mahal untuk ukuran kecil dijual antara Rp. 4.000 sampai Rp 5.000 per ekor (ukuran antara 40-50 ekor per kg). saya dengar bahwa lele tersebut dikembang biakan di daerah Sukabumi. Kapasitas pengembangbiakannya sangat terbatas, sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pasar.
Ternak Ayam kampung
Keberadaan ayam kampung dimata konsumen tidak akan tergeser oleh ayam broiler, karena dari segi rasa jauh lebih lezat. Beternak ayam kampung sebenarnya memiliki resiko jauh lebih rendah dari beternak ayam broliler karena ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit. Pakan yang diberikan tidak tergantung pada pakan buatan pabrik yang harganya sangat mahal, ayam kampung cukup diberi katul dicampur dengan nasi sisa makan. Keunggulan lainnya adalah pada saat penjualan tidak di dibatasi oleh umur ayam. Apabila ayam broiler sangat dibatasi dengan umur dan berat. Apabila beratnya melebihi 1 kg, sulit dipasarkan, apabila dipaksakan, harganya akan turun. Sehingga banyak peternak rugi karena pada saat harga jual rendah, ayam tetap harus dijual. Lain halnya dengan ayam kampung lebih besar ayam harganyapun lebih tinggi oleh karenanya bisa dijual kapan saja pada saat harga sedang tinggi.
Beternak ayam kampung tidak hanya untuk dijual dagingnya, bisa juga untuk menghasilkan telor atau bisa gabungan kedua-duanya. Telor ayam kampung juga tidak sulit dipasarkan, dengan harga yang jauh lebih tinggi dari telor ayam negeri. Penjulan dihitung per biji bukan per kg. telor ayam kampung harganya bisa lebih mahal karena disamping rasanya lebih lezat, juga dipercaya memiliki khasiat sebagai obat.
Biaya pemeliharaan ayam kampung jauh lebih efisien dari pada ayam broiler, disamping pakannya yang mudah dan murah seperti yang dijelaskan diatas. Ayam kampung juga mudah berkembangbiak dengan cara alami, sehingga peternak tidak perlu untuk membeli DOC (Bibit ayam Broiler usia satu hari) yang harganya sangat mahal.
Beternak ayam kampung tidak harus dilakukan secara formil, dengan kandang dan pemberian pakan tertentu. Beberapa tahun yang lalu saya pernah berkunjung ke kota Madiun, disana ada seorang peternak sapi potong sekaligus memiliki usaha pemotongan Hewan (RPH). Limbah yang dihasilkan dari kotoran sapi yang disembelih dijadikan pakan bagi ribuan ayam kampung yang dimilikinya.
Caranya adalah dari isi lambung sapi ada yang dinamakan rumen, yaitu zat makanan sapi yang belum sempat dicerna oleh usus, sehingga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi. Rumen dimanfaatkan sebagai pakan ayam. Pakan ayam lainnya adalah darah sapi tidak dibuang begitu saja, tapi dimanfaatkan sebagai media pakan ayam. Caranya adalah darah sapi disiramkan pada tumpukan jerami padi. Darah tersebut dijadikan sarang berkembang biak lalat, lalat tersebut bertelor dalam bentuk belatung. Belatung inilah makan yang disukai oleh ayam kampung karena memiliki protein yang cukup tinggi.
Beternak ayam kampung dengan pola ini hampri tidak mengeluarkan biaya, bahkan ayam tidak dikandangkan dan berkembang biak dengan cara alami. Penanganan ayam hanya dilakukan pada anak ayam yang baru lahir, agar tidak banyak yang mati, anak ayam dipisah dari induk dan dikandangkan dengan diberi penghangat berupa lampu pijar. Apabila ayam sudah cukup kuat dilepas.
Pemasaran ayam kampung tidak sulit, karena permintaan cukup tinggi. Pemasaran bisa dilakukan dipasar atau bisa juga memasok rumah makan yang menyediakan menu makanan dari ayam kampung. Bisa juga membuka sendiri rumah makan khusus yang menjual makanan dengan menu utama ayam kampung.
Bidang Pertanian dan Perkebunan
Bidang usaha pertanian dan perkebunan jarang dilirik oleh perbankan, karena memiliki resiko yang tinggi. Yaitu harga jual yang tidak pasti, serta sering terjadi kegagalan panen. Sehingga menurut perhitungan bank, sangat memungkinkan petani tidak dapat mengembalikan pinjaman baik pokok maupun bunganya.
Akan tetapi kalau kita cermati, bidang pertaanian dan perkebunan memberikan peluang yang sangat menjanjikan dan keuntunganpun bisa diperoleh jauh lebih besar dari usaha lain. Tapi memang penanganannya harus ekstra hati-hati dan pengerjaan dilakukan secara totalitas. (Baca Selanjutnya ……)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih