Kamis, 15 September 2011

Membangun Usaha (Bagian 14)

Bisa juga membuat produk untuk dipasarkan sendiri, tetapi produk yang dihasilkan telah memiliki nama dan mampu untuk bersaing dengan produk pesaing. Pola ini harus terus melakukan inovasi produk mengikuti dengan selera pasar. juga harus terus mengamati dan mempelajari langkah yang dilakukan pesaing sehingga produk yang dihasilkan tetap diminati konsumen.

Perhitungan secara global, menunjukkan bahwa pasar masih kekurang akan produk yang kita hasilkan. Atau dengan kata lain untuk produk yang kita hasilkan, permintaan lebih besar dari pada suplai. Sehingga walaupun terdapat banyak pesaing. Produk masih bisa diterima pasar, malah posisi pesaing dapat dijadikan mitra yang dapat saling melengkapi.

Tapi perlu diingat adalah data yang dipergunakan harus valid, sehingga tidak menyesatkan. Contohnya pada pertengahan tahun 1990-an “Katanya” ada usaha yang memberikan prospek yang besar, karena permintaan banyak dan produksi masih sangat kurang. Usaha tersebut adalah budidaya cacing, yang “katanya” untuk perusahaan kosmetik. Banyak orang tertarik dan mereka mengikuti pelatihan dengan membayar sejumlah uang dan membeli bibit cacing. Ternyata setelah mereka berproduksi, hasilnya tidak ada yang mau membeli. Yang untung adalah penyelenggara pelatihan, karena mereka telah memperoleh keuntungan dari menarik biaya pelatihan dan menjual benih cacing.

Sekarangpun banyak yang melakukan pola yang sama, apabila memang pasarnya terbuka dan mereka memberikan jaminan pasar, maka bisa saja usaha tersebut dijalankan. Tentunya harus diperhitungkan juga bahwa usaha tidak hanya ada jaminan pasar tapi juga menguntungan dan jangan lupa resiko kegagalan harus diperhitungakan. Juga harus diperhitungkan adalah dengan adanya pelatihan secara masal, akan membentuk banyak pelaku usaha yang sama, sehingga persaingan akan semakin ketat. Apabila anda masih ragu, sebaiknya usaha ini anda lupakan.

Memanfaatkan Limbah

Apabila disuatu daerah terdapat limbah yang murah harganya serta persediaanya cukup besar, maka ini dipat dijadikan modal dalam menjalankan usaha. tetapi ada beberapa syarat yang harus dimiliki, yaitu anda menguasai proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi (apabila belum, maka anda harus mempelajari terlebih dahulu dengan cara belajar baik dari orang yang sudah berpengalaman maupun dari buku, atau lebih baik apabila melakukan penelitian sendiri, sehingga hanya anda yang tahu).

Yang kedua adalah dengan memproduksi sendiri nilai barang akan meningkat dan harga jual serta kualitas barang mampu bersaing dengan barang yang diproduksi pesaing. Yang ketiga adalah memiliki modal yang cukup untuk menjalankan produksi tersebut, karena sebagaimana yang saya jelaskan diatas bahwa untuk usaha produksi diperlukan modal yang besar. Apabila modal yang dimiliki kecil, maka sebaiknya memulai usaha dari sekala kecil disesuaikan dengan modal yang dimiliki.

Didaerah pantai yang banyak terdapat nelayan, biasanya ada ikan yang tidak dikonsumsi, sehingga biasanya dibuang atau kalaupun dijual harganya murah. Atau jika tempat tinggal anda dekat dengan prosesing ikan, banyak bagian ikan yang terbuang seperti kepala ikan, sisik ikan tulang dan bagian lainnya. Bagian tersebut bisa anda minta atau beli dengan harga murah. Kemudian dijemur sampai kering dan dijadikan tepung ikan. Untuk pemasaran, tepung ikan tidak terlalu menjadi kendala, karena banyak orang yang mencari untuk dijadikan bahan baku pakan ikan dengan harga tinggi.

Setelah pembuatan tepung ikan berhasil, usaha bisa dikembangkan dengan membuat pakan ikan, atau pakan ayam, tentunya pembuatan pakan juga harus dikuasai terlebih dahulu, baik secara teknis prosesing, ketersediaan modal dan ketersediaan bahan baku selain tepung ikan dan tak kalah pentingnya adalah pemasaran produk.

Atau bisa juga membuat peternakan ikan sendiri, seperti yang pernah saya sampaikan, ada peternak lele yang mendapatkan untung besar, karena dia tidak menggantungkan pakan lele dari pakan buatan pabrik, tetapi mengolah ikan yang banyak dilingkungan dia tinggal dan dijadikan bahan pakan utama lele. Keuntungan diperoleh karena mampu menghemat biaya pakan yang sangat besar.

Uraian diatas adalah hanya salah satu contoh usaha produksi/industri yang memungkinkan untuk dilakukan. Sebetulnya banyak potensi yang ada disekitar anda. Akan tetapi anda harus mampu menggali potensi yang terpendam, dimana barang yang sebelumnya tidak berharga dapat dijadikan usaha dan menghasilkan keuntungan yang besar.

Memanfaatkan Bahan Baku Musiman

Harga sayuran atau buah-buahan pada saat barang melimpah dan daya serap pasar lebih rendah dari pasokan barang, maka harga akan jatuh ke tingkat terendah. Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya bahwa harga tomat pada saat barang melimpah hanya Rp. 400 per kg. tidak jarang tomat dibuang begitu saja, karena tidak ada pembeli. (Baca Selanjutnya ……)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih