Kamis, 15 September 2011

Membangun Usaha (Bagian 18)

Mungkin kita sering melihat bahwa banyak rumah makan sejenis yang menjual makanan dengan harga selangit, tetapi tetap saja ramai dikunjungi orang. Alasannya adalah makan di tempat tersebut tidak hanya memikirkan selera makan, tetapi lebih kepada alasan prestise. Dan bagi perusahaan yang ingin disebut binafide, lebih mahal harga makanan, lebih baik.

Yang saya uraikan diatas adalah rumah makan yang membidik segmentasi pasar yang berbeda dengan rumah makan pada umumnya. Dimana mereka tidak hanya menjual makanan yang enak tetapi dilengkali dengan fasilitas yang lain, diaantaranya adalah tempat yang nyaman, pelayanan prima, makanan dibuat dari bahan baku yang segar, tempat parkir yang luas dan lain-lain.

Ada segmentasi pasar menengah, dimana sasarannya adalah keluarga yang ingin menikmati makan sekaligus rekreasi. Syaratnya adalah makanan yang disajikan enak, tempatnya nyaman dan harga tidak terlalu mahal (walaupun masih jauh diatas harga rata-rata) misalnya KFC, Pizza Hut dan lain-lain. yang datang biasanya keluarga yang merayakan sesuatu, misalnya ada anggota keluarga yang berulang tahun. Merayakan kelulusan, menikmati gaji pertama, dan lain-lain.

Tetapi pada umumnya adalah rumah makan yang melayani kebutuhan pokok konsumen yaitu makanan. Segmen ini yang paling banyak konsumennya. Rumah makan seperti ini ramai dikunjungi setiap hari, biasanya, pada pagi hari untuk sarapan, pada siang hari untuk makan siang dan pada sore hingga malam hari untuk makan malam.

Memulai usaha rumah makan tidaklah mudah, banyak persipan yang harus dilakukan diantaranya adalah menyiapkan tempat yang strategis, membidik calon konsumen, menysusun menu makanan yang sesuai dengan selera konsumen, dan lain-lain. Menu yang dipakai bisa hanya satu macam, bisa beberapa macam bisa juga setiap kali berubah.

Pada tahap awal sering kali makanan yang telah dimasak, tidak habis terjual, pada posisi ini serba salah, masak banyak tidak ada yang beli tidak masak suatu menu ditanyakan konsumen. Disinilah ujian terberat usaha rumah makan. Akan tetapi dengan berjalannya waktu, kita akan tahu dan mengukur selera konsumen. Sehingga masakan yang dibuat jenis dan jumlahnya bisa disesuaikan. Kadang ada hari tertentu banyak pelanggan yang datang, pada hari berikutnya bisa juga pelanggan sepi.

Rumah makan yang sering kita lihat dan selalu ada diseluruh Indonesia adalah rumah makan padang. Rumah makan padang memiliki kekhasan, yaitu rasa yang hampir sama disemua daerah, dengan pelayanan yang cepat dan harganyapun tidak terlalu mahal. Kalau kita pergi ke suatu daerah untuk pertama kali, biasanya rumah makan yang dicari adalah rumah makan padang.

sebenarnya ada beberapa peluang usaha membuka rumah makan, salah satu pola yang bisa dipakai adalah untuk memuaskan pelanggan akan masakan tertentu yang berasal dari daerah asal pelanggan. Sebagai contoh ketika saya berada di Pangkalpinang kepulauan Bangka Belitung, ada rumah makan khas sunda yang dipenuhi oleh pelanggan yang rata-rata orang sunda atau yang lama tinggal di Jawa Barat.

Waktu saya tinggal di Bandung banyak orang Jawa yang mengeluh tentang masakan Sunda yang menurut mereka kurang cocok dengan selera mereka. Sedangkan untuk menikmati masakan Jawa, mereka tidak menemukannya. Sedangkan orang Jawa yang tinggal di daerah Sunda ratusan ribu orang jumlanya.

Begitupun waktu saya tinggal di Surabaya, banyak orang Sunda yang merindukan masakan Sunda sehingga tidak jarang ketika mereka berkesempatan pulang kampung, balik lagi dengan membawa masakan sunda diantaranya pepes ikan, bakso, tahu Andir dan lain-lain. saya kira kalau di Surabaya dibuka rumah makan khas Sunda akan banyak konsumen orang Sunda yang datang.

Ada juga masakan khas daerah Purwakarta yang selalu ramai dikunjungi orang, yaitu sate maranggi. Saya kira kalau ada orang yang membuka rumah makan sate maranggi dimanapun diseluruh Indonesia, akan mendapatkan pelanggan yang banyak. Karena sate maranggi tidak hanya karena masakan khas Purwakarta atau Jawa Barat umumnya, tetapi sate maranggi memiliki rasa yang lezat, dan dapat memuaskan selera konsumen.

Waktu saya tinggal di Jakarta ada rumah makan yang dipenuhi pelanggan, padahal rumah makan tersebut hanya menjual tahu goreng yang dikasih bumbu sambal jahe (terdiri dari kecap, jahe dan cabe rawit diiris halus). Tahu yang dipergunakana adalah tahu khas Andir dari Bandung. Saya kira apabila tahu andir dibuat dan dijual di manapun akan laku dijual, karena tekstur tahu yang lembut dan enak rasanya. (Baca Selanjutnya ……)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih