Kamis, 15 September 2011

Membangun Usaha (Bagian 15)

Begitu juga dengan harga cabe terendah hanya Rp. 2.500 saja, bahkan sering terjadi cabe tidak dipanen, karena tidak ada orang yang mau membeli. Disamping itu terdapat tomat maupun cabe hasil sortiran tidak bisa dijual karena bentuknya kecil dan tidak menarik. Padahal kualitas barangnya masih bagus.

Hal ini merupakan subuah peluang usaha yang sangat menjanjikan yaitu membuat saos tomat, sambal atau cabe bubuk. Karena salah satu factor produksi yang memiliki struktur biaya paling tinggi adalah bahan baku. Denga rendahnya biaya bahan baku, maka harga pokok menjadi rendah, sehingga keuntungan menjadi tinggi dan harga jual bisa bersaing.

Pola produksi yang dilakukan adalah membeli bahan pada saat harga rendah saja, sedangkan pada saat harga bahan baku tinggi, jangan memaksakan untuk berproduksi, karena keuntungan rendah, bahkan bisa mengalami kerugian. Pembuatan makanan seperti saos tomat, dan sambal, dengan mengikuti standar produksi yang baik, dapat menghasilkan makanan yang tahan lebih dari satu tahun.

Oleh karenanya walaupun tidak melakukan produksi pada saat harga bahan baku mahal, penjualan tetap bisa dilakukan dengan cara mengatur stock yang baik. Jika dalam satu tahun terjadi harga bahan baku rendah sebanyak dua kali, dan kemampuan penjualan per bulan adalah sebesar 100.000 botol, maka produksi dilakukan sebanyak 2 kali masing masing 600.000 botol. Walaupun ada permintaan barang lebih dari 100.000 botol per bulan, penjualan dibatasi hanya 100.000 botol saja, karena kalau dipaksakan sedangkan stock tidak mencukupi, hal ini akan membuat usaha rugi, atau keuntungan berkurang.

Karena pada bulan berikutnya stock barang kosong sedangkan permintaan tetap, sehingga pelanggan akan kecewa dan pindah ke produsen pesaing. Apabila produksi dipaksakan untuk memenuhi permintaan, maka usaha akan rugi karena harga bahan baku sedang tinggi.

Persiapan yang harus dilakukan adalah, pertama anda harus menguasai betul cara melakukan produksi. Dimulai dengan mempelajari dari buku atau bisa bertanya ke departemen perdagangan atau industri biasanya mereka memiliki resep dan biasanya mereka mau untuk membantu kita.

Kemudian lakukan percoban sesuai dengan resep yang ada. Pada saat awal mungkin saja produk gagal. Inilah tantangannya, anda tidak boleh menyerah, lakukan percobaan lagi, sampai berhasil dan benar-benar yakin bahwa produk sudah sesuai standar. Yang perlu diperhatikan adalah rasa harus sesuai dengan selera konsumen dan yang kedua adalah produk harus tahan lama minimal selam 1 tahun produk masih baik dan layak konsumsi.

Cara pemasaran dilakukan dengan menawarkan kepada penjual makanan, seperti penjual baso, penjual ayam goreng Kentucky, penjual gorengan dan lain-lain. Harga yang ditawarkan harus bisa bersaing dengan produk pesaing. Untuk menarik pelangan, penjualan diantar langsung ke pedagang dan cara pembayaran berdasarkan barang terjual. Caranya adalah apabila pada saat pengiriman pertama dikirim 10 botol, dan pengiriman kedua tersisa 4 botal, pembayaran untuk 6 botol dan pelanggan diberi barang lagi sebanyak 6 botol, untuk emlengkapi menjadi 10 botol.

Ditinjau dari segi arus kas (cash Flow) usaha ini memerlukan modal kerja cukup besar, karena persediaan yang lama dan penjualan dengan cara konsinyasi. Akan tetapi dengan keuntungan yang besar, maka kebutuhan modal kerja akan segera teratasi karena tertutupi dari keuntungan usaha. Akan tetapi pada tahap awal usaha ini harus dimulai dari yang terkecil, karena jiga terjadi kegagalan, maka kerugian tidak akan besar dan kemampuan kita dalam mengelola akan teruji seiring berjalan waktu.

Meningkatkan nilai tambah

Negara Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat besar. Seperti pertambangan dari mulai biji timah, emas, tembaga, aspalt, nickel, dan lain-lain. serta tumbuhan yang bisa tumbuh subur di Negara kita seperti tanaman sawit, tanaman kakao, tanaman karet, tanaman lada dan lain-lain. juga hasil hutan banyak dihasilkan dari bumi kita seperti kayu, rotan, tanaman obat-obatan dan lain-lain.

Negara kita juga memiliki sumber daya manusia yang cukup besar, yaitu 241. juta orang. Yang merupakan sumber tenaga kerja dan yang sering dibidik orang adalah sumber pasar yang potensial.

Sayangnya kita belum bisa memanfaatkan sumber daya dengan maksimal. Contohnya adalah kita memiliki sumber gas alam yang sangat besar, akan tetapi gas alam dijual ke luar negeri. Sedangkan kita sendiri kekurang pasokan untuk kebutuhan dalam negeri. Ironisnya kita menjual harga gas ke luar dengan harga murah sedangkan untuk pasokan dalam negeri harus membeli dari negara lain yang tidak memiliki sumber gas dengan harga yang jauh lebih mahal. (Baca Selanjutnya ……)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih