Kamis, 15 September 2011

Membangun Usaha (Bagian 1)

Kegiatan usaha adalah mengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk dipergunakan semaksimal mungkin guna menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keberhasilan suatu usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber daya, fasilitas, pasar dan lain-lain, mengatur semua itu diperlukan manajemen yang baik.

Peran manajemen diawali dari memilih jenis dan bidang usaha yang akan dilakukan , karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kelanjutan dan keberhasilan suatu usaha. banyak usahawan pemula yang menentukan bidang usaha yang digelutinya tanpa perhitungan yang matang, sehingga seringkali usahanya mengalami kegagalan ditengah jalan. Menentukan bidang usaha tidak bisa hanya melihat keberhasilan orang lain yang telah menjalankannya.

Kalau usaha dilakukan karena ada iming-iming akan mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal yang kecil, apalagi jika tidak ada perhitungan dan cara melakukan yang jelas. Keputusan hanya diambil karena “Katanya” orang lain telah melakukannya dan berhasil.

Usaha juga tidak bisa karena secara produksi mudah dikerjakan atau dalam istilah manajemen disebut dengan Product Oriented. Dan mengabaikan permintaan pasar (cara menjual produk yang telah dihasilkan) sehingga sering kali pelaku usaha kesulitan dalam menjual produknya, kalaupun produk bisa dijual harganya sangat rendah dan menimbulkan kerugian.

Yang harus dilakukan oleh calon usahawan adalah melakukan analisa yang tepat, dengan mempertimbangkan aspek daya serap pasar (Market Oriented), sehingga pada saat usaha berproduksi, tidak akan kesulitan dalam pemasaran, dan produsen memiliki posisi tawar yang tinggi, sehingga dapat menentukan harga jual yang layak.

Usahawan yang berhasil, harus memiliki pandangan jauh kedepan, sehingga mampu memproyeksikan (memperkirakan) prospek suatu usaha. sehingga dia mampu memperkirakan apakah suatu usaha dilakukan untuk jangka pendek, jangka menengah atau dalam jangka panjang. Suatu bidang usaha pada saat sekarang memberikan keuntungan besar, akan tetapi belum tentu pada satu tahun kedepan masih memberikan keuntungan. Begitupun sebaliknya suatu usaha saat ini tidak dilirik orang karena dianggap aneh dan tidak lajim dilakukan, akan tetapi bisa jadi satu tahun kedepan dapat memberikan keuntungan yang cukup besar.

Usahawan sejati, bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam melakukan tindakan, dan mereka selalu berada dalam garis depan. Orang lain baru merencanakan, mereka sudah mengerjakan. Atau bisa jadi orang lain baru mau mulai dia sudah siap untuk berhenti dan mengerjakan usaha lain yang lebih prospektif. Sehingga keuntungan yang diperoleh bisa maksimal. Dan bisa menghindari resiko kerugian karena harga jual rendah dan bahkan barang hasil produksi tidak laku dijual.

Pada sepuluh tahun yang lalu budi daya lele dumbo, sangat menguntungkan, karena pada saat itu pelaku usaha peternakan lele dumbo sangat jarang sehingga persaingan sangat kecil., Tetapi saat sekarang usaha ini memiliki keuntungan yang sangat tipis, bahkan sering terjadi kerugian, baik karena harga jual yang rendah ataupun kegagalan dalam produksi.

Usahawan sejati yang memiliki pandangan kedepan yang sebelumnya merintis peternakan lele dumbo, sekarang beralih ke produksi pakan lele, karena dengan berjamurnya peternak lele, prospek usaha pakan lele cerah dan memberikan keuntungan yang cukup besar. Disamping itu, mereka juga menyediakan bibit lele yang secara ekonomis jauh lebih menguntungkan dari pada usaha pembesaran lele.

Pada waktu tertentu bisa terjadi usaha pembuatan pakan lele juga akan mengalami penurunan dan tidak layak lagi dilakukan. Juga akan terjadi pada usaha pembibitan lele. Bagi usahawan sejati hal ini sudah dapat memprediksi jauh hari sebelum terjadi. Sehingga pada saat orang lain baru akan memulai untuk membuat pakan lele karena dianggap menguntungkan saat ini, dia sudah beralih ke usaha lain yang lebih menguntungkan.

Waktu memulai usaha juga memegang peranan penting dalam memperoleh keuntungan, terutama pada usaha pertanian tanaman berumur pendek. Penentuan waktu tanam akan sangat berpengaruh terhadap harga jual. sebagai contoh adalah pada waktu produksi tomat melimpah, harga jual ditingkat petani jatuh hingga Rp. 400 per kg, tetapi pada saat produksi kurang sedangkan permintaan tetap, harga tomat ditingkat petani bisa mencapai Rp. 4.000. Begitupun dengan sayuran lainnya, seperti cabe keriting, cabe rawit, kubis, dan lain-lain.

Juga terjadi pada tanaman jagung manis, seringkali petani tradisional, melakukan penanam jagung manis secara serempak. Alasanya adalah agar bisa menanam jagung dua kali pada saat musim hujan, karena pada musim kemarau tanah tidak bisa ditanami. Padahal harga jagung manis pada saat produksi melimpah hanya Rp. 400 per kg, sedangkan harga pokok mencapai Rp. 500 per kg, sehingga bukannya mendapat keuntungan malah kerja keras hanya menghasilkan kerugian. Mungkin saja kerugian penanaman pertama bisa ditutupi dari hasil panen penanaman kedua, itupun kalau mendapat keuntungan. (Baca Selanjutnya ……)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih