Keuntungan lainnya adalah omset penjualan meningkat tajam, karena produk kemasan bijian bisa dijual di warung-warung dan sasaran pasarpun lebih luas, yang sebelumnya hanya dibeli oleh orang tua dan hanya sesekali saja, sekarang cakupan lebih luas terutama anak-anak.
Disamping itu biaya angkut akan lebih murah, karena kemasan kaleng (apalagi yang bentuknya tabung) memerlukan tempat yang lebih luas, sedangkan kemasan bijian dikemas lebih ringkas. Daya angkut akan bertambah sehingga ongkos angkut berkurang. Yang akan mengurangi biaya pemesaran dan pada akhirnya akan menambah keuntungan.
kita bisa memulai usaha ini dari hal yang kecil, misalnya kita bisa membeli keripik pisang, keripik kentang, keripik ubi, kacang polong dan lain-lain dalam ukuran bal (rata-rata 5 kg) kemudian dikemas dalam kemasan kecil misalnya 500 gram, 250 gram, 50 gram atau lebih kecil lagi untuk konsumen anak-anak misalnya 20 gram dengan harga jual Rp. 500 per bungkus.
Apabila harga keripik pisang untuk pembelian minimal satu bal dengan harga Rp. 10.000, jika dikemas dalam 20 gram, akan menjadi 50 bungkus, apabila dijual ke warung Rp. 400 per bungkus, maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 20.000, jadi keuntungan kotor sebesar Rp. 10.000 per kg atau sebesar 100 dari harga beli.
Bisa juga barang yang dikemas, tidak membeli dari orang lain, tetapi memproduksi sendiri. Contohnya adalah membeli kacang tanah mentah kemudian digoreng dan dikemas menjadi kemasan kecil untuk dijual dengan harga Rp. 500 sampai dengan Rp. 1.000 per bungkus. Keuntungan yang diperoleh dari dua sumber, yaitu dari produksi (proses menggoreng kacang tanah) dan dari pengemasan.
Pola usaha ini akan optimal jika barang yang dijual tidak hanya satu jenis, tetapi beberapa jenis, hal ini dimaksudkan agar keuntungan bisa lebih optimal. Keuntungan lainnya adalah jika salah satu barang telah mengalami jenuh pasar (pembeli merasa bosan sehingga barang kurang laku), maka barang lain akan bisa menggantikannya. Syaratnya adalah pengusaha yang menggunakan pola ini harus selalu melakukan inovasi untuk terus menambah produk baru yang diminati konsumen.
Pada waktu tertentu akan terjadi siklus, dimana produk yang sebelumnya sudah tidak diminati konsumen, suatu saat akan kembali dicari. Sehingga produk tersebut bisa diproduksi kembali.
Usaha Jasa
Usaha jasa adalah usaha yang tidak memerlukan modal yang besar, karena yang diperlukan hanya investasi sebagai sarana untuk melayani konsumen, tanpa harus banyak mengeluarkan modal kerja. Seperti usaha lain terutama usaha industri. Disamping itu usaha jasa tidak memiliki resiko besar, karena pada umumnya penjualan dilakukan secara tunai.
Modal yang diperlukan dalam usaha jasa adalah banyaknya relasi dan hubungan baik dengan berbagai pihak. Dan yang tak kalah pentingnya adalah memiliki informasi yang terbaru dari pelayanan/produk yang akan dijual kepada konsumen.
Usaha jasa tidak memiliki resiko rugi operasional, kerugian bisa terjadi apabila pendapatan tidak bisa menutupi biaya overhead (seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya telepon, dan lain-lain) dan jumlahnyapun tidak terlalu besar. Sehingga tidak terlalu sulit untuk mengatasinya. Misalnya apabila terjadi penurunan penjualan, secara bertahap bisa mengurangi biaya over head.
Cakupan usaha jasa cukup banyak, diantaranya adalah sebagai penghubung (makelar) jual beli tanah, penghubung jual beli barang, jasa perpanjangan STNK, jasa mutasi dokumen kendaraan, jasa pembuatan SIM, jasa penjualan ticket, jasa parawisata, jasa angkutan barang, jasa angkutan dan pengiriman paket, jasa bongkar muat barang, jasa pergudangan dan lain-lain.
Biro Jasa Perpanjangan STNK
Untuk memulai usaha jasa bisa dilakukan dari hal yang kecil, misalnya jika seseorang bekerja pada perusahaan (pabirk) yang memiliki karyawan ribuan orang, bisa memulai dengan membuka jasa perpanjangan STNK. Apabila sebuah pabrik memiliki karyawan 10.000 orang, mungkin setengahnya memiliki kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. Apabila untuk memperpanjang STNK kita yang mengurus dengan hanya mengambil uang jasa hanya Rp. 15.000 saja, maka pendapatan per tahun sebesar 5.000 kendaraan dikalikan Rp. 15.000 sama dengan Rp. 75.000.000 atau Rp. 6.250.000 per bulan.
Uang jasa tidak boleh terlalu besar, karena konsumen akan memilih mengurus sendiri, tetapi dengan uang jasa hanya Rp. 15.000, meraka akan memilih untuk menggunakan jasa kita.
Yang diuraikan diatas merupakan target pasar dalam jangka menengah, untuk memulai kita bisa menawarkan kepada teman dekat, saudara, tetangga, kenalan dan seterusnya. Lihat reaksi mereka, apabila tanggapanya positif, bisa dilanjutkan kepada yang lainnya. Apabila tanggapannya kurang baik, coba evaluasi apa penyebabnya. (Baca Selanjutnya ……)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih