Satu hektar lahan bisa ditanami kurang lebih 100 pohon, apabila dari satu pohon menghasilkan 50 buah durian dan harga jual buah Rp. 30.000 per biji, maka dalam satu hektar dapat menghasilkan Rp. 150.000.000. sebaiknya konsep perkebunan durian digabungkan dengan konsep agro wisata, misalnya ada outbond, kolam pemancingan, penginapan dan lain-lain sehingga pendapatan yang bisa diperoleh dari beberapa sumber.
Berkebun Pepaya
Saat ini jarang orang melirik usaha berkebun papaya, padahal kalau dilihat secara ekonomis, berkebun papaya memberikan keuntungan yang cukup besar. Seperti halnya dengan pohon jambu biji maupun jambu air, beberapa tahun yang lalu pohon ini banyak ditanam dihalam rumah, sehingga kebutuhan buah papaya cukup memetik di halaman rumah. Tetapi dengan semakin tinggi jumlah penduduk yang menyebabkan lahan begitu berharga, maka saat ini hampir tidak ada lagi halaman yang tersisa yang dapat ditanami buah-buahan. Sehingga tanaman menjadi langka yang mengakibatkan harga jualpun melambung tinggi.
Pada tahun 2000-an harga papaya hanya Rp. 1.000 per buah dengan berat kurang lebih 3 kg. sekarang harga papaya antara Rp. 2.500 sampai dengan Rp. 3.500 per kg, atau Rp. 7.500 sampai dengan Rp. 10.500 per buah.
Ada beberapa jenis pohon papaya yang umumnya ditanam di Indonesia, yaitu varietas IPB, California dan Hawaii. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara teknis bisa dipelajari pada buku-buku tentang bududaya papaya yang banyak dijual ditoko buku. Tetapi kalau ditinjau dari proyeksi usaha, berkebun papaya memiliki prospek yang baik, karena dalam jangka panjang konsumsi akan terus meningkat sedangkan yang melakukan budidaya berkurang.
Jika ditinjau dari segi resiko berkebun papaya memiliki resiko yang rendah, karena serangan penyakit tidak sebanyak pada pohon buah yang lainnya. Juga papaya berproduksi tidak mengenal musim, sehingga pendapatan kontinyu dan secara cash flow, arus kas akan terjaga.
Pemasaran buah papaya bisa dilakukan dengan dijual ditempat kepada pengepul, akan tetapi lebih baik dijual langsung ke konsumen. Yang harus diperhatikan adalah penanganan pasca panen, hasil panen harus dijaga agar buah tidak rusak. Untuk meningkatkan harga jual, sebaiknya dilakukan sortasi berdasarkan kualitas.
Bertanam Sayur Organic
Dikalangan konsumen menengah keatas, menyadari bahwa makanan yang mengandung senyawa sintetik sangat berbahaya bagi kesehatan. Senyawa sintetik, saat ini banyak dipergunakan dalam budidaya sayuran diantaranya adalah pupuk, kimia dan pestisida. Senyawa sintetik, jika terus menerus masuk ke dalam tubuh, dalam jangka panjang akan menimbulkan penyakit diataranya adalah stroke, darah tinggi, kanker dan lain-lain. oleh karenanya konsumen kelas menengah keatas mulai menggunakan sayur dan buah-buahan organic.
Harga sayur organic di supermarket jauh lebih tinggi dari pada sayur non organik, rata-rata tiga kali lipat tinggi. Biaya produksi sayur organic sebenarnya tidak lebih besar dari sayur non organic sehingga keuntungan yang diperoleh cukup tinggi.
Yang diperlukan dalam penanaman sayur organic adalah ketelatenan, dari mulai pemupukan mempergunakan pupuk kandang, yang disterilkan dari hama penyakit yang mungkin akan penyerang sayuran dengan cara pemanasan. Pemanasan bisa dilakukan dengan penjemuran atau fermentasi dan apabila masih terdapat hama, diambil secara manual.
Untuk menghindari serangan hama, tanaman organic biasanya ditanam dalam suatu ruangan tertutup yang terbuat dari plastik, sehingga hama tidak bisa masuk, tetapi cahaya matahari masih bisa masuk. Untuk tanaman yang memerlukan sirkulasi udara, dinding ruangan dibuat dari jaring yang memiliki kerapatan tertentu, sehingga hama penyakit seperti lalat, kupu-kupu, dan lain-lain tidak bisa masuk.
Cara penanggulangan hama dan penyakit tidak dengan menggunakan pestisida, tetapi dilakukan secara manual seperti menyemprotkan air dengan tekanan tertentu, atau hama diambil secara manual satu persatu. Ada juga tanaman yang berbau tidak sedap yang dapat membuat hama mati. Daun tanaman tersebut ditumbuk dan dicampur air, kemudian disemprotkan kepada tanaman yang terserang hama.
Pemasaran produk ditujukan ke supermarket, dan peluang pasar masih cukup besar, karena selama ini kebutuhan super market belum terpenuhi. Yang diminta oleh supermarket adalah kontinuitas pasokan barang dan jaminan bahwa produk benar-benar bebas dari senyawa sintetik. Untuk keperluan tersebut supermarket melakukan pengetesan yang sangat ketat.
Dari segi ekonomis, tentunya bertanam sayur organic jauh lebih menguntungkan dari pada sayur non organic karena harga jual yang jauh lebih tinggi, juga harga jual tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi harga sayur di pasar umum yang sering kali tidak menentu dan merugikan bagi petani. (Baca Selanjutnya ……)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih