Rabu, 29 September 2010

Fungsi Pemetaan Dalam Menentukan Arah Pasar

Pada umumnya peta dipergunakan oleh orang yang sering melakukan perjalanan, atau oleh orang yang memiliki pekerjaan dibidang pertanahan atau peta juga sering dipergunakan oleh tentara untuk menentukkan daerah kekuasaan dan daerah lawan.

Fungsi peta adalah penunjuk arah posisi kita sekarang dan arah yang akan dituju, serta jalan yang harus dilalui untuk memudahkan dalam perjalanan. Orang yang sudah sering melakukan perjalan ke tempat yang sama, mungkin tidak memerlukan peta, karena dia sudah menguasai medan perjalanan. Akan tetapi bagi orang yang terbiasa menggunakan peta, walaupun sudah menguasai medan perjalanan, akan tetapi rasanya belum sempurna tanpa peta.

Dalam manajemen,  peta atau lebih sering digunakan istilah pemetaan (mapping) berfungsi sama dengan peta yang sesungguhnya, yaitu petunjuk arah kebijakan yang akan ditempuh oleh manajemen suatu perusahaan. Salah satu peta yang digunakan adalah peta pasar.

Bagi pengelola usaha professional, peta merupakan alat yang cukup penting dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Bisa diibaratkan, apabila kita akan memasuki sebuah rumah dalam keadaan gelap, kita memerlukan alat untuk menerangi ruangan. Peta bisa berfungsi sebagai lampu senter, yang dapat menerangi ruangan sesuai dengan cahaya yang kita arahkan.

Yang sudah mengetahui tata letak ruangan dan barang isi ruangan, mungkin tidak memerlukan lampu senter untuk melangkah ke  tempat yang ingin dituju. Akan tetapi tetap saja menggunakan lampu senter akan lebih cepat. Dan mungkin saja terjadi perubahan letak barang dalam ruangan, sehingga akan menghambat dalam menuju arah tujuan.

Pemetaan (mapping) adalah satu bagian dari sekian banyak analisa, yang memberikan gambaran nyata tentang sesuatu yang kita harapkan.  Manfaat pemetahaan akan sangat besar apabila kita memulai dengan sesuatu yang baru atau berada dalam tempat yang baru.  Dalam tulisan sebelumnya, saya pernah menulis tentang strategi untuk meningkatkan penjualan pada perusahaan asuransi. Dalam uaraian dibawah saya akan menguraikan lebih rinci tentang mapping yang berhubungan dengan peningkatan penjualan.

Ada beberapa sumber data yang dipergunakan dalam pemetaan, diantaranya adalah hasil survey, dari lembaga survey seperti LSI (Lembaga Survey Indonesia), data yang dibuat oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan public, seperti Dinas Perhubungan, yang  memiliki data jumlah kendaraan, data pemakai jasa kendaraan umum, data kenaikkan arus penumpang pada waktu mudik hari raya dan lain-lain.

Akan tetapi data yang lebih spesifik, lengkap, dan mudah mendapatkannya adalah Demografi Kependudukan. Setiap kelurahan atau kecamatan memiliki Demografi Kependudukkan, kita bisa meminjam dan mem-photo copy nya. Demograpi Kependudukan  berisikan semua data potensi wilayah pada suatu daerah tertentu. Dari mulai batas wilayah, luas wilayah, penggunaan lahan, jumlah penduduk, berdasarkan umur, mata pencaharian, jumlah sekolah, rumah sakit, perusahaan, pabirk dan lain-lain.

Dari data tersebut kita bisa membuat database yang berhubungan langsung dengan usaha yang kita jalankan. Sebagai contoh bagi perusahaan asurnasi diperlukan data tentang mata pencaharian, jumlah sekolah, jumlah murid pada masing-masing kelas, jumlah penduduk dan lain-lain.

Dari data tersebut kita bisa melakukan analisa dan membuat gambaran yang jelas target pasar mana yang akan kita bidik? Seberapa besar peluang yang didapat dengan pasar? Produk apa yang sesuai dengan selera pasar?.

Dari data yang didapat, kita bisa menentukkan strategi pemasaran atas produk yang kita jual. dalam menjual barang kita tidak bisa memaksakan produk yang kita miliki, akan tetapi bisa saja produk tersebut di lakukan revisi untuk disesuaikan dengan kondisi pasar. Sebagai contoh produk asuransi beasiswa pelajar, yang sebelumnya dengan nilai pertanggungannya besar dan premi yang dibayar tiap bulanpun besar misalnya nilai pertangungan minimal Rp. 50 juta, maka bisa dirubah menjari Rp. 10 juta.

Begitupun dengan cara pembayaran premi, bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, akan merasa beban berat apabila harus membayar premi bulanan. Untuk itu kita bisa menyediakan tempat untuk menabung harian misalnya bekas keleng cat. Dimana uang diisi setiap hari dan pengambilannya dilakukan setiap bulan.  Mungkin bagi masyarakat berpenghasilan rendah, membayar premi Rp. 150 ribu per bulan cukup berat, akan tetapi apabila menyisihkan uang minimal Rp. 5 ribu per hari tidak akan merasa berat, walaupun setelah satu bulan jumlahnya sama, bahkan bisa lebih besar.

Strategi pemasaran dilakukan secara kolektif, untuk asuransi pendidikan, kerjasama dengan pihak sekolah. Pertama kita lakukan presentasi kepada kepala sekolah untuk menjelaskan bahwa program tersebut bermanfaat buat orang tua berpenghasilan rendah yang memiliki cita-cita untuk menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.

Langkah berikutnya adalah meminta waktu kepada sekolah untuk presentasi kepada orang tua murid, biasanya dilangsungkan pada saat diadakan rapat orang tua murid. Presentasi ini merupakan momen yang penting dalam mengajak orang tua murid, membeli produk asuransi yang kita jual, sehingga upaya harus dilakukan maksimal dengan persiapan yang lengkap, seperti materi yang akan disampaikan, brosur, dan lain-lain.

Langkah ini sangat efektif, terbukti dalam suatu kasus bisa meningkatkan jumlah nasabah asuransi dari hanya 5 orang per bulan menjadi lebih dari 200 orang per bulan. Setelah strategi dibuat dan berhasil dalam menjaring konsumen, maka langka berikutnya diterapkan pada segmen yang lebih luas, dan apabila sebelumnya pada satu kecamatan, bisa diperluas menjadi 10  kecamatan, dan seterusnya.

Produk asuransi hanya sebuah contoh, dalam kenyataan pemetaan bisa diterapakan pada semua bidang usaha, walaupun mungkin dengan sumber data yang berbeda atau mungkin data yang sama akan tetapi memerlukan tambahan data lainnya.

Dengan pemetaan yang tepat, saya pernah mengelola usaha yang dalam kondisi kritis, dan kemungkinan akan dilikuidasi, Tapi mampu keluar dari kritis dan mampu meningkatkan keuntungan dari meningkatnya pemasaran produk  yang sebelumnya hanya Rp. 45 juta per bulan menjadi lebih dari Rp. 3 milyar per bulan, hanya dalam 3 bulan.

Sebagimana yang saya sampaikan diatas, bahwa pemetaan merupakan sebagai kecil dari analisa, untuk lebih lengkapnya saya telah menyusun e-book yang mengurai secara lengkap disertai dengan contoh nyata penerapannya dalam sebuah perusahaan.

Mungkin e-book tersebut wajib dimiliki oleh siapa saja yang terjun dalam bidang usaha, baik pengelola usaha, pemilik usaha maupun calon pengelola usaha. Dengan harga e-book yang sangat murah, yang kalaudihitung  dari peningkatkan hasil dari penerapan e-book tersebut, mungkin hanya sebanding dengan peningkatan pendapatan kurang dari satu hari saja.

Dalam jangka menengah dan jangka panjang, saya ingin berperan lebih luas dan nyata dalam mendukung usahawan dalam mengelola usahanya. Salah satunya adalah saya akan melakukan pemetaan tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan pengadaan bahan baku, proses produksi, pemasaran dan aspek lainnya. Karena dengan pemetaan yang baik disertai strategi yang tepat akan meningkatakan keuntungan bagi usahawan.

Salah satu kelemahan usaha kecil menengah adalah tidak mudah untuk memperoleh akses bahan baku yang murah dan tidak mudah untuk mendapatkan akses pasar produk jadi dengan harga tinggi. Hal ini karena terhalang oleh banyaknya mata rantai perdagangan.

Salah satunya adalah pengadaan bahan baku akan lebih murah apabila dilakukan secara kolektif dan dalam skala besar sehingga pembelian bisa langsung dari pabrik dengan memotong mata rantai. Sebagai contoh ketika saya mengelola impor pupuk, harga KCL ditingkat petani Rp. 1.850 per kg, sedangkan biaya impor kurang dari Rp. 1.300 per kg.

Selain itu untuk pembelian secara kolektif juga akan mengurangi ongos angkut (ongkos kirim) contohnya adalah biaya pengiriman TIKI dihiting per kg, jika kurang dari 1 kg dihitung 1 kg. apabila pengiriman Flash Disk satu biji harganya untuk 1 kg, padahal dalam 1 kg, bisa berisi puluhan FlashDisk.

Disamping itu dengan pengunjung website dari seluruh Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri, akan memberikan link bisnis yang kuat untuk memasarkan produk usahawan dengan memberikan kemudahan akses dan melakukan barter produk, misalnya usahawan yang berada di Kalimantan, bisa menjual produk yang spesifik Kalimantan ke pada usahawan yang berada di jawa. Sebaliknya dia juga bisa memasarkan barang dari pulau jawa yang tidak ditemukan di Kalimantan.

Harapan tersebut memerlukan persiapan baik, jangka pendek maupun jangka panjang, dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu saya mencoba menjual produk, yang sebagian akan dipergunakan untuk pengembangan kedepan, untuk itu partisipasi anda sangat diperlukan.

Terima kasih, Sukses Selalu

Firdaus Hendrawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih