Dalam berburu kita tidak hanya mengandalkan kecanggihan senjata dan ketersediaan peluru saja. Tetapi harus dibekali persyaratan lainnya terutama analisa dan strategi yang tepat dalam menentukan target.
Walaupun kita memiliki senjata yang sangat canggih sekalipun kita tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal, bahkan mungkin kerugian yang akan kita dapatkan.
Sebagai contoh bagi yang memiliki hobi berburu babi hutan, mereka tidak mempergunakan senjata otomatis yang dapat memuntahkan puluhan peluru dalam sekali picu. Tetapi menggunkan senjata yang hanya dapat melontarkan satu peluru dalam sekali bidik.
Bisa dibayangkan apabila berburu babi hutan menggunakan senjata otomatis, setiap gerakan yang mencurigakan dihujani dengan rentetan tembakan, tentunya tidak akan mendapatkan hasil, bahkan yang pasti akan terdapat korban yang tidak diinginkan. Setidaknya pohon yang terkena tembakan banyak yang tumbang. Hewan peliharaan yang kebetulan lewat dapat menjadi korban, bahkan bisa terjadi orang menjadi sasaran tembakan.
Berburu harus dilakukan dengan analisa dan srategi yang tepat. Dimulai dengan menentukan hari yang tepat, dimana babi akan keluar hutan. Menggunkan senjata dan peralatan yang tepat. Membawa perbekalan yang cukup serta membawa tim yang dapat mendukung kesuksesan dalam berburu.
Pertama menentukan lokasi yang sering dilewati babi hutan, kemudian melakukan pengintaian yang lamanya bisa ber jam-jam bahkan sampai semalaman. Jika terdapat indikasi babi muncul, maka lampu dinyalakan kearah babi tersebut. Yang bertugas melakukan penembakan bersiap dengan senjatanya, kemudian membidik babi tepat diarah jantung. Dan apabila arah sasaran sudah didapat, maka baru kokang ditarik dan peluruh dlepaskan. “Door” kemudian babi terkapar dan mati ditempat.
Dalam memasarkan suatu produk, tidak cukup dengan modal yang besar dan dipasarkan di arena dengan jumlah kerumunan orang banyak. Tetapi produk bisa terjual dengan volume besar, apabila mempergunakan analisa dan strategi yang tepat.
Produk yang dipasarkan harus sesuai dengan kebutuhan pasar. Kualitas dan harga harus dapat bersaing dengan produk sejenis. Menentukan waktu yang tepat dimana konsumen merasa perlu untuk membeli produk. Dan yang terakhir adalah membidik konsumen potensial untuk membeli produk yang kita jual.
Kita tidak bisa memaksakan untuk memasarkan minuman dingin pada saat musim hujan. Memasarkan buku pelajaran pada saat tengah semester. Memasarkan pupuk diluar musim tanam. Memasarkan produk elektronik di tempat penyelenggaraan pertandingan sepakbola, walaupun ada puluhan ribu penonton, tetapi mereka hanya tertarik pada pertandingan dan tidak tertarik untuk mebeli barang elektronik, walaupun dengan pola pemasaran yang baik sekalipun.
Pada saat banyak orang yang berolah raga di hari minggu pagi, kita tidak bisa memasarkan produk yang dengan harga jual tinggi, karena mereka rata-rata tidak membawa cukup uang. Yang cocok dipasarkan berupa produk makanan, produk minuman, produk mainan anak-anak dan produk yang menarik perhatian dengan harga murah.
Artinya bahwa banyaknya kerumunan orang belum tentu merupakan pasar potensial. Bisa menjadi pasar potensial apabila memerhitungkan potensi dengan analisa dan stategi yang tepat. Kita tidak bisa memaksakan diri memasarkan produk hanya dengan berharap mereka akan membeli produk yang kita jual. Tidak Cukup Hanya Berharap.
Sekian, Semoga Sukses
Hormat saya
Firdaus Hendrawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih