Kita sering mengemudi kendaraan dijalan umum, baik kendaraan roda empat maupun roda dua. Dalam mengemudi (terutama dijalan umum) kita dituntut untuk berada dalam konsentrasi penuh, karena kalau kita lalai sedikit saja, maka kita akan mengalami kecelakaan.
Faktor keselamatan berkendaraan tidak hanya tergantung dengan baik buruknya seseorang dalam mengemudi. Tetapi banyak factor lain yang satu sama lain saling berhubungan. Diantaranya kondisi kendaraan yang ditumpangi, kondisi jalan yang dilalui. Kondisi pengguna jalan lainnya. Rambu-rambu lalu lintas. Dan lain sebagainya.
Kondisi kendaraan tidak kalah pentingnya dengan pengemudi. Kendaraan terdiri dari banyak komponen yang satu sama lain saling berhubungan. Alat yang paling vital dalam kendaraan adalah gas dan rem. Siapapun orang yang mengemudikan kendaraan dituntuk untuk mengemudikan kendaraan dengan baik. Karena dia memiliki tanggungjawab yang besar atas keselamatan diri maupun penumpang. Dari mulai berangkat sampai ke tempat tujuan. Memang ada pengemudi yang tidak dituntut untuk menjaga agar kendaraan yang dikemudikannya tidak bertabrakan. Tapi ini hanya mainan, jika kita naik boom boom car, maka semakin sering bertabrakan, semakin senang. Tapi hal ini tidak boleh dan jangan sampai dipraktekan di jalan umum.
Dalam jalan umum yang sempit dan ramai oleh kendaraan, maka kita tidak boleh mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi. Dalam jalan umum yang lebih lebar dan tidak terlalu ramai oleh kendaraan, kita bisa mengemudi lebih leluasa, tetapi kehati-hatian tetap harus dijaga. Di jalan tol kecepatan dibatasi baik batas baah maupun batas atas. Rata-rata jalan tol menerapakan kecepatan minimal dan kecepatan maksimal. Misalnya dalam ruas tertentu kecepatan minimal 60 km per jam dan kecepatan maksimal 80 km per jam. Jika kecepatan kita kurang dari 60 km per jam, maka akan membahayakan kendaraan lain maupun kendaraan yang kita kemudikan demikian juga apabila kecepatan melebihi 80 km per jam.
Anda mungkin pernah menonton film yang berjudul Speed yang dibintangi oleh Keanu Reeves dan Sandra Bullock. Film tersebut menceriterakan sebuak bis yang mengngkut banyak penumpang dipasangi bom. Kecepatan bis harus diatas kecepatan tertentu, apababila kecepatan bis kurang dari yang telah ditentukan, maka bom itu akan meledak. Pengemudi bis dituntut untuk tidak lengah sedikitpun, dan harus memutar otak agar kecepatan bis tidak kurang dari yang ditentukan. Sedangkan jalan yang dilalui tidak semua memungkinkan memenuhi kecepatan tersebut.
Seandainya sebuah usaha dijalankan seperti mengemudikan kendaraan, maka saya yakin usaha tersebut akan selamat sampai tujuan dan mampu mengantarakan pengelola dan karyawan yang turut serta berperan dalam pengelolaan usaha ke tujuan yang telah dicita-citakan.
Tetapi sangat disayangkan, banyak pengusaha yang tidak memiliki kesiapan yang cukup untuk menjalankan sebuah usaha, sehingga hanya sedikit saja yang mampu mengantarkannya menjadi pengusaha sukses. Sedangkan yang lainnya berguguran ditengah jalan.
Banyak orang memulai usaha hanya berbekal satu informasi yang tidak didasari oleh analisa yang menyeluruh. Contohnya adalah pada saat orang ramai-ramai memelihara cacing, mereka ikut dalam usaha peternakan cacing. Karena menurut penyelenggara mengatakan bahwa pasar ekspor cacing terbuka lebar dan usaha cacing sangat menguntungkan. Tetapi setelah mereka menjalankan usaha tersebut tidak seorangpun mau membeli cacing yang siap panen.
Dalam menjalankan usaha harus ada keseimbangan antara hasil produksi dan pemasaran produk. Produksi diibaratkan seperti gas dan pemasaran seperti rem. Apabila produksi lebih besar dari pada pasar, maka sebagian hasil produk tidak bisa dipasarkan dan harga jual akan turun. Demikian juga apabila produksi kurang sedangkan pasar terbuka lebar, maka peluang untuk mendapatan keuntungan terbuang sia-saia.
Karakteristik masing masing usaha berbeda beda satu sama lainnya, yang dipengaruhi oleh banyak factor. Diantaranya adalah penawaran dan permintaan, selera konsumen, kondisi lingkungan, penentuan waktu, dan lain-lain.
Keberhasilan suatu usaha tergantung dari kesiapan pengelola dalam mengemudikan usahnya ditunjang dengan aspek teknis usaha (sarana dan prasarana) serta lingkungan usaha termasuk didalamnya adalah potensi kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi secara global. Keseimbangan dalam meramu semua komponen usaha akan menciptakan sesuatu hasil yang sempurna atau mendekati sempurna.
Terima Kasih, Sukses Selalu
Firdaus Hendrawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan anda memberikan komentar atas artike yang telah anda baca. Terutama saran untuk perbaikan. Terima Kasih